Sukamara (26/9), Secara resmi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sukamara menggelar Rapat Paripurna Istimewa Dalam Rangka Penyampaian Pidato Sebagai Bupati Sukamara Masa Jabatan 2018 -2023. Dalam paripurna tersebut tersebut sekaligus dirangkai dengan prosesi serah terima jabatan antara Penjabat Bupati Sukamara, Drs Nurul Edy, M.Si kepada Bupati Sukamara, H. Windu Subagio.
Dalam pidatonya, H. Windu Subagio sebagai Bupati Sukamara Masa Jabatan 2018 -2023 menyampaikan bahwa dalam sejarah Kabupaten Sukamara, banyak kemajuan diraih dan pemimpin pun datang silih berganti. Masing-masing meletakkan legasinya, membuat kebaikan dan perubahan demi daerah dan warganya. Untuk itu, mereka menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada para bupati dan wakil bupati, serta pejuang pemekaran yang turut membentuk dan mewarnai wujud daerah hingga saat ini.
“Kini kami hadir di sini untuk melanjutkan dasar pembangunan yang telah diletakkan para pemimpin sebelumnya, sembari memperjuangkan keberpihakan kepada mereka yang selama ini belum sepenuhnya merasakan keadilan sosial, membantu mengangkat mereka dalam perjuangan diri sendiri, serta membela yang belum tersentuh dan belum mampu membela diri untuk mewujudkan Sukamara Setara,” ungkapnya.
Ditambahkan, selama masa kampanye telah meletakkan program-program prioritas, yaitu mendorong terciptanya lapangan kerja dan wirausaha baru, mewujudkan pendidikan tuntas berkualitas untuk semua, serta memastikan biaya hidup yang lebih terjangkau meliputi air bersih, listrik, bahan pangan pokok, serta kesehatan.
“Prioritas ini terkesan sebagai hal-hal dasar, namun itulah kenyataannya yang dihadapi oleh rakyat. Suara dan kekhawatiran utama mayoritas warga adalah mencukupi hal-hal dasar itu,” tambahnya.
Pemerintah daerah, lanjutnya, tentu harus mengambil langkah-langkah standar untuk perbaikan kehidupan yang layak, seperti keamanan, permukiman, infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan. Saatnya berinovasi untuk memaksimalkan fungsi-fungsi kedaerahan yang sudah ada. Menjadikan kota ruang ekspresi yang indah, dimana masyarakatnya memancarkan karya-karya di berbagai lorong dan sudut wilayah. Dan menjadikan keindahan bagian utama dari Bumi Gawi Barinjam.
“Kabupaten Sukamara adalah sebuah daerah yang majemuk, karena itu haruslah bersifat terbuka bagi semua. Sukamara menjadi komunitas yang dibentuk berdasarkan kesepahaman antar elemen warga yang berposisi setara, dengan tujuan membangun kehidupan bersama,” tegasnya.
Untuk mewujudkan prinsip daerah modern, kepala daerah dan pemerintah daerah tidak bisa bekerja sendiri. Pemerintahan sudah seharusnya saling bahu-membahu dengan membangun kemitraan yang sinergi, suasana yang harmonis, sehingga mudah mengkoordinasikan berbagai hal, termasuk untuk menyiasati kelemahan atau kekurangan yang dimiliki daerah.
“Kabupaten Sukamara menjadi milik semua, termasuk dalam pengelolaannya. Semangat permusyawaratan dan perwakilan harus dihidupkan untuk bergotong – royong membangun daerah,” tandasnya.
Ditambahkan bahwa republik ini berjanji melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta turut serta mewujudkan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Republik ini juga memiliki visi yang luar biasa yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, maka semua janji-janji itu insya Allah akan diwujudkan di Kabupaten Sukamara.
“Untuk merealisasikan cita-cita bersama ini, izinkan kami menjelaskan mengenai visi – misi pembangunan Kabupaten Sukamara sebagai pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan selama lima tahun ke depan,” kata Bupati.
Yaitu “Terwujudnya Masyarakat Sukamara yang Sejahtera, Maju dan Bermartabat Didukung Pemerintahan yang Profesional.” Filosofi dari pernyataan visi tersebut adalah kebermartabatan, keadilan dan kesejahteraan bagi semua masyarakat Kabupaten Sukamara yang menjadi fondasi penting dalam pembangunan. Tidak hanya pembangunan fisik, namun juga membangun sumber daya manusia yang mencakup segala upaya perubahan positif untuk memperbaiki kualitas pendidikan, kesehatan, rasa aman, kesejahteraan, dan kebahagiaan semua warganya.
“Pembangunan fisik dan sumber daya manusia ini harus dilingkupi dengan pembangunan yang berwawasan lingkungan, kebudayaan serta keterlibatan masyarakat. tidak hanya sekedar berpartisipasi, masyarakat menjadi motor penggerak utama pembangunan yang ikut menentukan arah gerak pembangunan Kabupaten Sukamara ke depan. Memperkuat usaha pelaksanaan visi tersebut, maka izinkan pula kami jelaskan lima misi yang diemban beserta penjelasannya,” terang Bupati.
Pertama, membangun manajemen pemerintahan yang profesional, bersih dan demokratis yang berbasis pada pelayanan masyarakat. Dapat ditekankan bahwa birokrasi di Kabupaten Sukamara harus menjadi wahana pengembangan diri para aparatur negara agar semakin produktif, profesional, melayani dan berorientasi pada kebutuhan masyarakat. aparatur negara juga tidak hanya mampu bekerja secara efektif dan berintegritas namun juga mampu mewujudkan tata pemerintahan yang kolaboratif, inklusif dan terbuka. Masyarakat tidak hanya menjadi penerima manfaat namun juga dilibatkan dalam proses penyusunan hingga implementasi dan evaluasi kebijakan.
Misi kedua meningkatkan kualitas pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat dan pembangunan infrastruktur yang terukur, terarah dan berkeadilan. Pada misi ini mengemban pesan bahwa kesehatan dan pendidikan merupakan hal pertama yang perlu diperhatikan dalam pembangunan. Kesehatan merupakan salah satu indikator pembangunan yang paling penting. Pentingnya cakupan program jaminan kesehatan menjadi salah satu kunci pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar kesehatan yang adil dan berkualitas. Selain itu, Kabupaten Sukamara yang sehat juga akan didorong oleh terwujudnya kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan.
“Kabupaten Sukamara yang pintar diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan pendidikan dasar dan menengah 12 tahun yang berkualitas. Penjangkauan anak-anak luar sekolah menjadi salah satu upaya untuk memastikan tidak ada satu pun anak yang tertinggal. Selain itu peningkatan relevansi keahlian masyarakat dengan kebutuhan dan dinamika dunia industri menjadi salah satu upaya untuk menjadikan pendidikan sebagai motor perubahan pembangunan yang terus relevan,” jelas Bupati.
Selanjutnya, pemerintah akan mendorong percepatan pembangunan infrastruktur, perbaikan pengelolaan tata ruang dan wilayah serta memastikan meningkatnya daya saing Kabupaten Sukamara melalui kemudahan untuk berbisnis dan berinvestasi
Misi ketiga adalah mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis pada pertanian, perkebunan, nelayan dan industri serta pengelolaan potensi daerah dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup. Misi ini sejalan dengan salah satu amanah pembangunan nasional yaitu memajukan kesejahteraan umum, memastikan dampak pembangunan dirasakan semua golongan serta memperjuangkan keadilan sosial bagi seluruh warga Kabupaten Sukamara. Langkah pertama untuk mewujudkan amanah tersebut diwujudkan melalui penyediaan lapangan kerja untuk menurunkan angka pengangguran. Tidak sekadar menyediakan lapangan kerja, tapi pemerintah juga mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat melalui munculnya wirausaha-wirausaha baru yang mampu membuka lapangan kerja sendiri. Langkah kedua adalah memastikan keterjangkauan dan kestabilan harga-harga kebutuhan pokok terutama bagi masyarakat tidak mampu.
Selanjutnya misi keempat meningkatkan kualitas kehidupan beragama dan bermasyarakat. Misi ini menggambarkan bahwa Kabupaten Sukamara sebagai miniatur indonesia yang beragam kelompok, suku, ras dan agama. Semua golongan masyarakat hadir dan membentuk wajah Kabupaten Sukamara yang dinamis dan majemuk, serta saling memperkaya khazanah kehidupan sehari-hari. Keberagaman tersebut merupakan sebuah keniscayaan, sehingga sudah selayaknya menjadi modal utama pembangunan . Keberagaman tersebut dirayakan dengan nilai-nilai kebangsaan sebagai upaya untuk selalu mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warga Kabupaten Sukamara.
“Gotong royong yang merupakan karakter dan kepribadian masyarakat kita telah mampu menghadang sifat individualisme, kemudian kebiasaan hidup gotong royong yang dilandasi dengan nilai-nilai budaya dan agama menjadi suatu kesatuan yang mampu memperkuat dan mempererat tata kehidupan bermasyarakat,” tambah Bupati.
Adapun misi kelima adalah mewujudkan kondisi masyarakat yang aman, tentram dan dinamis. Pemerintah daerah bertanggungjawab atas tercapainya kondusivitas suatu daerah, namun dalam menjaga kondisi tersebut, maka senantiasa bekerja sama secara harmonis, sinergis dan saling menghargai dengan institusi lain seperti TNI, Polri, Kejaksaan, Pengadilan dan Kementrian Agama guna menciptakan rasa keadilan dan kepastian hukum.
Disamping institusi tersebut yang tidak kalah pentingnya adalah membangun komunikasi dan kerjasama yang baik dengan tokoh-tokoh kunci di daerah yaitu tokoh agama dan ulama, tokoh budaya, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh perempuan, lsm, ormas dan lembaga-lembaga lainnya. dengan membangun kemunikasi yang harmonis dan rasa bertanggungjawab bersama serta menghilangkan rasa saling curiga, maka akan tercipta kondisi masyarakat sukamara yang aman, tentram dan dinamis.
“Perjuangan kita ke depan adalah perjuangan untuk mewujudkan gagasan, kata dan karya, yang selama ini telah menjadi tekad kita untuk dilakukan secara bersamaan. Membawa gagasan, membawa kata-kata, dan membawa kerja sebagai satu rangkaian, dengan begitu kita ingin Sukamara Maju, Sukamara jadi bagian daerah modern yang diperhitungkan daerah lain tetapi menjadi akar yang kuat di tradisi,” tegas Bupati.