Setahun Terakhir, Jumlah Penduduk Sukamara Meningkat Signifikan

DATA Dinas Kependudukan, Pencatatan Sipil, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sukamara, jumlah penduduk Kabupaten Sukamara per Desember 2017 sebanyak 62.497 jiwa. Jumlah tersebut mengalami kenaikan cukup signifikan dibanding selama satu tahun terakhir, yakni mencapai 1.000 jiwa. Dari lima  kecamatan yang ada, jumlah sebaran penduduk paling banyak berada di Kecamatan Sukamara.

Kepala Disdukcapil Sukamara, Gusti Usman Effendi, S.Sos menerangkan bahwa peningkatan jumlah penduduk dalam satu tahun terakhir sekitar 1.000 jiwa. Angka peningkatan tersebut normal terjadi, karena adanya angka kelahiran, kedatangan penduduk dari luar Sukamara dan faktor lainnya. Apalagi Sukamara sedang dalam perkembangan pembangunan sehingga menjadi minat pendatang untuk tinggal dan menetap.

“Tetapi dengan syarat pendatang yang pindah dari luar Sukamara wajib membawa dan memiliki surat pindah dari tempat asal saat membuat KTP elektronik di Sukamara,” tegas Usman Effendi.

Untuk sebaran penduduk di Kabupaten Sukamara sendiri dirincikan di Kecamatan Sukamara sebanyak 31.236 jiwa, Kecamatan Jelai sebanyak 6.039 jiwa, Kecamatan Balai Riam sebanyak 10.091 jiwa, Kecamatan Pantai Lunci sebanyak 5.941 jiwa dan Kecamatan Permata Kecubung sebanyak 9.190 jiwa. Dari jumlah tersebut, warga yang wajib KTP sebanyak 43.496 jiwa dan sudah melakukan perekaman sebanyak 36.521 jiwa.

Rakor Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Tahun 2018 di Kabupaten Sukamara

SUKAMARA – Bupati Sukamara yang diwakili Kepala Bappeda Kabupaten Sukamara membuka secara resmi pelaksanaan rapat kooordinasi yang dirangkaikan dengan sosialisasi survei penyusunan disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tahun 2018 tingkat Kabupaten Sukamara.
Kegiatan yang dilaksanakan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukamara dan menghadirkan unsur OPD dan pimpinan OPD, serta perwakilan pelaku usaha tersebut, berlangsung di Aula Bappeda Kabupaten Sukamara.

Bupati Sukamara dalam sambutan tertulisnya menyatakan  bahwa rapat koordinasi yang diselenggarakan ini, akan membahas terkait perbaikan iklim investasi dan penciptaan lapangan kerja. Hal ini penting untuk mendukung tercapainya target pertumbuhan ekonomi nasional yang dicanangkan berada pada kisaran 5,2-5,6 % pada tahun 2018. Dia mengungkapkan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) atau yang lebih dikenal dengan istilah investasi fisik, memiliki kontribusi sebagai pengungkit terhadap bergeraknya pembangunan ekonomi suatu wilayah. Sektor industri akan tumbuh pesat jika investasinya tumbuh dan pasarnya makin meluas. Bupati Sukamara juga menambahkan keterbatasan yang dihadapi pemerintah saat ini terkait data investasi fisik adalah ketersediaan data yang hanya dalam bentuk total angka investasi, tanpa diketahui siapa saja yang melakukan investasi, di sektor mana saja investasi tersebut dilakukan, dan berapa besaran nilai investasinya. Hal ini menyebabkan kesulitan untuk mengukur seberapa besar peran investasi yang dikucurkan pemerintah dalam mengungkit perekonomian, sektor mana saja yang perlu didorong secara lebih terfokus, dan sektor mana saja yang membutuhkan campur tangan lebih banyak dari pihak swasta dan BUMN.

Akibatnya, alokasi anggaran belanja modal yang disusun oleh pemerintah, belum tentu dapat berkontribusi secara langsung terhadap pertumbuhan ekonomi dari sisi produksi, padahal salah satu peran penting pemerintah adalah untuk memfasilitasi tumbuhnya sektor produksi. Bertolak dari kebutuhan tersebut, pemerintah menginisiasi kegiatan survei penyusunan disagregasi PMTB pada tahun 2018 ini. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan dapat diperoleh data rinci mengenai penambahan dan pengurangan barang modal menurut jenis barang modal, sektor institusi, dan lapangan usaha sebagai dasar untuk perumusan berbagai kebijakan dan analisis investasi secara makro maupun mikro.

Kegiatan lain yang tidak kalah urgensinya adalah Pendataan Potensi Desa (Podes) yang akan dilaksanakan mulai tanggal 2-31 Mei 2018 mendatang dengan cakupan seluruh desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Sukamara. Berbicara mengenai investasi, kegiatan ini juga penting untuk mengukur sejauh mana Alokasi Dana Desa yang diberikan pemerintah mampu memberikan perubahan positif terhadap perkembangan desa, yang diukur melalui Indeks Pembangunan Desa (IPD).
Mencermati pentingnya pelaksanaan kedua kegiatan ini, Bupati Sukamara menginstruksikan pada seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah, rumah tangga, dan pelaku usaha di Kabupaten Sukamara untuk melakukan koordinasi dengan kepala desa/lurah dalam menyukseskan pelaksanaan survei disagregasi PMTB dan Podes 2018. Selain itu, memberikan data dan jawaban yang benar atas pertanyaan-pertanyaan yang tertuang dalam kedua pendataan tersebut, dan khusus kepada OPD yang membidangi Pemberdayaan Masyarakat Desa, agar memastikan tersampaikannya informasi mengenai kegiatan Podes ini kepada seluruh jajaran pemerintahan desa/kelurahan di Sukamara.
Sementara itu, Kepala BPS Kabupaten Sukamara, menjelaskan pelaksanaan kegiatan itu bertujuan untuk menyampaikan informasi terkait hal-hal yang berkaitan dengan program prioritas pemerintah di bidang investasi, yakni tersedianya data PMTB dan Podes tahun 2018. Kita berharap lewat kegiatan ini, untuk survei penyusunan disagregasi PMTB agar koreponden-korespoden atau OPD yang menerima kuesioner yang telah kita bagikan segera dimasukkan. “Kami juga berharap khusus untuk OPD, itu bisa mensosialisasikan pelaksanaan Podes di tingkat desa dan kelurahan. Harapan yang sama juga untuk desa/kelurahan agar memberikan data yang akurat, sesuai dengan apa yang ada di desa, sehingga nanti menghasilkan data yang berkualitas,”

Kegiatan dilanjutkan dengan penyampaian paparan dari 3 (tiga) Narasumber yaitu :

  1. Kepala Bappeda Kabupaten Sukamara dengan tema “Peran dan upaya Pemerintah Daerah dalam mendorong Investasi dan Pemerataan Pembangunan di Kabupaten Sukamara”.
  2. Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukamara yang diwakili Kepala Bidang Penanaman Modal dengan tema “Potret Investasi Barang Modal di Kabupaten Sukamara (Peluang Realisasi dan Tantangannya)”.
  3. Kepala BPS Kabupaten Sukamara dengan tema “Disagregasi PMTB sebagai sasaran kegiatan Priorotas Nasional.

Rakor ini di pandu oleh Kepala Dinas Kominfosandi Kabupaten Sukamara sebagai Moderator.

Memperingati Hardiknas, Pemkab Gelar Apel Bendera

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sukamara menggelar apel bendera dalam rangka Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2018. Kegiatan yang dilaksanakan di Halaman Kantor Bupati Sukamara dan diikuti oleh para ASN, pelajar, serta undangan lainnya. Selain pengibaran bendera Merah Putih, Bupati Sukamara H. Ahmad Dirman juga menyerahkan sejumlah penghargaan kepada tokoh pendidikan dan menyerahkan tropi pemenang lomba kepada para pelajar.
Bupati Sukamara H. Ahmad Dirman yang membacakan sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy menyatakan bahwa dalam penguatan SDM terbentang tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal tampak pada gejala tergerusnya ketajaman akal budi dan kekukuhan mentalitas. Diantaranya melemahnya mentalitas anak-anak akibat terpapar dan terdampak oleh maraknya simpul informasi dari media sosial.
“Untuk menjawab tantangan ini, sejak awal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah meneguhkan pentingnya penguatan pendidikan karakter dan literasi, selain ikhtiar mencerdaskan bangsa. Hal itu sejalan dengan revolusi karakter bangsa sebagai bagian dari pengejawantahan program Nawacita Presiden dan Wakil Presiden,” terang H. Ahmad Dirman.
Bupati juga menegaskan bahwa melalui momen Hardiknas, pemerintah daerah akan berupaya menguatkan pendidikan semua lini, baik lembaga sekolah, peran orang tua serta pendidikan lainnya.
“Untuk menumbuhkan Sumber Daya Manusia yang handal, maka semua wajib bersinergi dalam meningkatkan dunia pendidikan di Kabupaten Sukamara ini,” tegas Bupati.

Rencana Umum Pengadaan (RUP) PDAM Kabupaten Sukamara

RENCANA UMUM PENGADAAN
Nomor :    /PDAM-SUKMA/IV/2018
TANGGAL : 30 APRIL 2018

 

 

NAMA : HERU SETIAWAN, ST
JABATAN : Pjs. Direktur PDAM Kab. Sukamara
ALAMAT : Jln. Mansyur Haris No. 029 Kel. Mendawai Sukamara

 

No. Uraian Pekerjaan Pagu
1. Pengadaan dan Pemasangan SR MBR Lengkap 500 Unit Rp. 1.000.000.000,-

 
Sukamara, 30 April 2018
Perusahaan Daerah Kab. Sukamara
 
 
ttd
 
HERU SETIAWAN, ST
Pjs. Direktur
 
 
Untuk Download link pengumuman resminya silahkan click : Disini!

Penerimaan Calon Direktur PDAM Kabupaten Sukamara

 

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Sukamara yang bergerak dibidang pengelolaan air bersih membutuhkan Calon Direktur yang ulet, energik, mempunyai motivasi kerja yang tinggi, bersedia bekerja penuh waktu dan bertanggung jawab serta mempunyai visi, misi, strategi dan rencana program kerja untuk memajukan perusahaan, pada kesempatan ini dibuka penerimaan Calon Direktur PDAM Kabupaten Sukamara.

Untuk Pengumuman silahkan click disini : Pengumuman Penerimaan Calon Direktur PDAM Kab. Sukamara

10 Tahun BPS Sukamara Melayani Data Pembangunan

Sukamara Kab – Tidak terasa sudah 10 tahun lamanya Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukamara melakukan pelayanan data dan informasi pembangunan di Bumi Gawi Barinjam. Hasil Survei BPS sangat banyak mulai dari jumlah penduduk, rakyat miskin, pertumbuhan ekonomi, hingga sensus hasil-hasil pertanian. Terutama dalam era digital ini peran data statistik sangat penting bagi perencanaan pembangunan diberbagai sektor.

Secara teratur setiap tahunnya BPS mengeluarkan berbagai publikasi yang menjadi acuan utama informasi pembangunan seperti Buku Sukamara Dalam Angka. Buku Sukamara Dalam Angka merupakan salah satu publikasi yang memuat data-data yang sangat membantu dalam penyusunan kerangka kebijakan pembangunan daerah dari berbagai sektor seperti pemerintahan, kependudukan, sosial, pertanian, kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan dan lain sebagainya. Publikasi Buku ini  merupakan data yang digunakan secara luas oleh Pemerintah, Dunia Usaha dan masyarakat umum.”

Dalam acara Bedah Buku Sukamara dalam Angka 2015 pada hari selasa (22/10) 2015 bertempat di Aula Bappeda Kabupaten Sukamara Kepala BPS Kabupaten Sukamara Gatot Rusdyanto menyampaikan dalam setiap penyusunan informasi pembangunan harus didukung dengan data yang lengkap dan akurat. Untuk mendukung ketersediaan data statistik yang disajikan dapat lebih mutakhir dan kualitasnya semakin baik, oleh karena itu kerjasama yang baik serta bantuan sangat diharapkan kepada semua Dinas/Instansi Pemerintah maupun Lembaga Swasta di Kabupaten Sukamara.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sukamara sebagaileading sektor pembangunan telah mengadakan kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sukamara sejak tahun 2005. Kerjasama ini bertujuan untuk membantu penyediaan data yang diperlukan sebagai sumber informasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan di daerah ini.

Kerja sama BPS dan Bappeda ini akan terus berkelanjutan, dan menjadi tolak ukur tranparansi pembangunan di Kabupaten Sukamara.  Semoga Data tersebut berguna untuk merencanakan pembangunan di masa datang, memantau pelaksanaan pembangunan dan mengevaluasi hasil-hasil pembangunan yang telah dicapai di Kabupaten Sukamara ini. Amin..

7 Destinasi Wisata Bumi Gawi Barinjam

Sukamara Kab – Bumi Gawi Barinjam memiliki sektor pariwisata unggulan yang potensial untuk dikembangkan sebagai sektor ekonomi kreatif. Dalam satu kesempatan Sosialisasi Darwis (Sadar Wisata) yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukamara, seorang praktisi senior perjalanan wisata Tanjung Puting meminta ditunjukkan destinasi unggulan

Sukamara yang layak jadi dipromosikan di sektor pariwisata Daerah. Menurut beliau perlu ada strategi marketing untuk menjual sektor wisata Kota Permata di pasar nasional dan mancanegara.

Bumi Gawi Barinjam menyimpan banyak pesona keindahan alam. Berbagai objek ekowisata yang memanjakan pengunjungnya dengan pemandangan memukau. Dalam rangkaian kampanye promosi pariwisata Kabupaten Sukamara terdapat 7 destinasi unggulan yang siap dipasarkan.

 

Kampung Wisata Sungai Tabuk.

Jika kita sering menikmati pemandangan khas pantai yang bernuansa eksotik, kawasan pesisir ini tak kalah menarik dan masih lestari, baik perkampungan khas nelayan. Di siini para tamu akan menikmati panorama alam yang sangat indah menyaksikan pemandangan saat matahari terbenam (sunset) di sore hari maupun matahari terbit (sunrise) di pagi hari. Pantai Sungai Tabuk yang terletak di Kecamatan Panti Lunci juga menawarkan nikmatnya makanan laut seperti kerang, udang, kepiting dan beberapa masakan olahan ikan.

 

Wisata Kota Tua

Sukamara adalah kota tua yang berdiri sejak awal abad 18. Dan kawasan kota tua di Kelurahan Padang yang masih lestari sampai saat ini menawarkan pemukiman Kampung Air khas Suku Melayu. Kawasan tersebut berada di tepian Sungai Jelai yang menjadi saksi bisu kejayaan arus perdagangan masyarakat Borneo dengan kekayaan hasil alamnya dijaman dahulu seperti lada, karet, gaharu dan kayu ulin. Sukamara dijuluki kota permata dikenal sebagai penghasil kerajinan olahan batu permata kecubung yang memukau.

Tamu yang datang ke Kota Permata tak lengkap rasanya, jika belum mencicipi penganan khas Sukamara yaitu Kerupuk Basah. Mungkin sekilas seseorang akan merasakan makanan ini rasanya seperti empek-empek Palembang, tapi sesuatu yang berbeda makanan dari tapioka bercampur ikan sungai ini terasa nyaman setelah direbus bisa langsung dimakan tanpa kuah, dan disajikan setelah  digoreng dimakan bersama sambal. Begitupun yang tak kalah unik jajanan sehat  dari singkong yaitu jelurai yang tampak seperti laksa. Sajian jajanan tradisional ini nikmatnya dimakan bersama santan dan gula merah. Para ahli kesehatan merekomendasikan makanan ini sehat dan mengenyangkan tentunya. Dan tentunya untuk oleh-oleh para tamu yaitu kerupuk amplang yang terasa gurih dibuat dari bahan baku ikan sungai atau ikan air laut.

 

Wisata Adat Dayak

Masyarakat adat Dayak di Kecamatan Permata Kecubung masih mempertahankan budaya dan tradisi mereka yang ramah lingkungan.  Orang-orang Dayak melestarikan hutan adat mereka sebagai harta yang tak ternilai yang menyimpan kekayaan alam mulai dari hasil perkebunan karet, rotan, buah-buahan lokal, umbi-umbian serta obat-obatan tradisional. Mereka yakin merawat hutan alam akan menjaga melestarikan kelangsungan hidup mereka.

Di dalam perkampungan yang masih akan falsafah adat ini seringkali di lakukan upacara yang biasanya di lakukan untuk penerimaan tamu yaitu, bagondang. Disini juga masyarakat membuat peralatan yang sering di gunakan misalnya menganyam tikar, menganyam tengkalang/ (tempat ikan dari rotan). Masyarakat pada umumnya bertani dan berburu, sehingga kebudayaan menyipet/menyumpit masih menjadi permainan adat yang masih sering dimainkan.

 

AgroWisata Bukit Patung

Sebagai salah satu objek wisata yang menyajikan eksotisme alam berbukit-bukit dengan panorama alamnya yang sejuk dan alami. Satu obyek yang seringkali dikunjungi para wisatawan yaitu air terjum riam gemuruh. Disekeliling kawasan terhampar perkebunan buah-buahan jeruk dan rambutan. Tak kalah menarik berada di puncak Bukit Patung, kita pun dapat melihat hamparan perkebunan Sawit yang mendominasi wilayah ini. Pada salah satu sudut perkebunan para tamu dapat menikmati penangkaran rusa alam (Cervus timorensis) yang dipelihara secara liar di kawasan seluas 2 hektar. Uniknya rusa-rusa ini berasal dari rusa alam yang ditangkap masyarakat sekitar, untuk terus dipelihara ketika kawasan hutan yang menjadi habitat mereka menjadi punah.

 

Wisata Susur Sungai

Destinasi wisata susur sungai yang menantang akan membawa para tamu menyaksikan panorama hutan rawa dan hutan gambut yang masih lestari . Yang menarik disini para tamu dapat mengintip (birdwatching) kegiatan beraneka burung-burung lahan basah di sekitar ekosistem sungai.  Keberadaan hutan menjadi penyangga kehidupan kawasan sekitarnya. Air mengalir tenang melewati tiap-tiap hamparan vegetasi membawa suasana damai, diiringi kicauan burung-burung menambah semarak hutan di tepian sungai. Jika sedang beruntung, wisatawan akan menjumpai sekelompok monyet bekantan (Nasalis larvatus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) berada di pinggiran mencari makan dan terkadang orangutan bergelayutan di tepian sungai (Pongo pygmaeus).

 

Wisata Mancing

Sungai Jelai menjadi salah satu destinasi utama para mancing mania yang tidak boleh terlewatkan. Potensi kekayaan ikan air tawar sungai ini menjadi salah satu berkah utama para nelayan. Wilayah lahan basah Sungai Naning terkenal dengan potensi ikannya yang berlimpah baik di musim kemarau maupun musim hujan. Tak heran setiap waktu banyak nelayan yang datang ke sungai ini.

Mencari spot casting di Sungai Jelai tidaklah sulit. Hampir sepanjang sungai bisa dijadikan spot. Pemancing bisa melakukan casting langsung dari atas perahu. Hanya saja lebar anakan sungai yang cukup sempit sekitar 2 meteran, memperkecil area casting. Dengan sedikit area terbuka pemancing harus berhati-hati saat melempar karena masih  banyak ranting-ranting kayu mati.

Target casting pemancing biasanya jenis-jenis ikan air tawar endemis Kalimantan seperti ikan toman, haruan (gabus), kerandang, dan kelabau. Ikan kelabau menjadi favorit pemancing dengan cita rasa dagingnya yang gurih seperti ikan mas.

 

Ekowisata Danau Burung

Bagi yang mempunyai hobby pecinta burung salah satu destinasi yaitu danau burung. Kawasan danau burung merupakan sebuah kawasan lahan basah yang banyak didatangi berbagai jenis burung migran pada musim basah di bulan Februari-Apri untuk berkembang biak. Disinilah anda dapat menikmati (bird watching) yang dilindungi dalam Suaka Marga Satwa Lamandau. Danau Burung adalah surga burung-burung migran yang singgah pada musim tertentu. Jenis  burung-burung air seperti cangkak, kuntul, dan pecuk mudah dijumpai diwaktu iini untuk  berkembangbiak.

Semoga saja Sukamara menjadi kota pariwisata yang bisa membuka peluang ekonomi dikelola tangan-tangan terampil para pemuda. Aamiin….

SPBU Sukamara Ramai Diserbu Warga

Sukamara Kab – Alhamdulilah, akhirnya setelah lama dinanti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum  (SPBU) Sukamara mulai dibuka untuk umum pada hari Selasa (7/04) tepatnya  pukul 04.30 sore. Bertepatan dengan kegiatan hari pertama Seleksi Tilawatil Quran XX Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Kabupaten Sukamara yang ditujukan untuk melayani kendaraan masyarakat Sukamara dan para kafilah yang datang dari berbagai daerah se-Provinsi  Kalteng.

Kabar bukanya SPBU di Sukamara belum diketahui warga secara luas, pasalnya pihak SPBU belum me-launching secara resmi pembukaan SPBU ini. Meskipun begitu kabar pembukaan SPBU cepat menyebar ke warga. Pelayanan pada hari kedua SPBU pun diserbu warga setelah dibuka pada pukul 07.00 WIB. SPBU yang merupakan anak perusahaan daerah PT. Bangun Sukma Jaya.

Menurut Komisaris Utama PT. Bangun Sukma Jaya Ahmad Zen Allantany, SPBU Sukamara menyediakan 3 (tiga) jenis BBM yaitu Pertamax (Rp 10.650/liter), Premium (Rp 7.300/liter) dan Solar non-subsidi (Rp 9.350/liter). Hanya BBM jenis solar yang belum bersubsidi. Kalau memungkinkan, kedepan SPBU akan menjual Solar yang bersubsidi. Sedangkan untuk berbagai jenis kendaraan milik pemerintah yang berplat merah, pihak SPBU mengarahkan pemakaian Pertamax, karena kendaraan ini tidak lagi mendapat BBM bersubsidi.

SPBU yang beroperasi di Jalan Tjilik Riwut Km. 8.5, setiap harinya dibuka mulai pukul 7  hingga pukul 5 sore. Diharapkan dengan dibukanya mampu untuk melayani kebutuhan masyarakat Sukamara. Semoga semakin menggairahkan roda perekonomian Kota Permata ini. Amin.

Pengambilan Sumpah Dan Janji Aparatur Sipil Negara (ASN)

Sukamarakab.go.id – Tampak senyum menghiasi wajah-wajah bahagia para pegawai baru yang akan dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Peserta pelantikan ini akan melaksanakan pengambilan sumpah dan  janji Aparatur Sipil Negara. Tercatat acara  pelantikan ini akan diikuti peserta ASN sebanyak 136 orang. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sukamara, Yan Suharyono mengatakan dari 136 orang yang diambil sumpah dan janjinya terdiri dari honor K2 sebanyak 3 orang, tenaga dokter yang lulus seleksi sebanyak 2 orang dan sisinya sebanyak 131 orang adalah CPNS penerimaan 2014.

Pemerintah Kabupaten melalui Badan Kepegawaian,Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) menyelenggarakan acara pengambilan sumpah dan janji Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara. Acara pengambilan sumpah dan janji Aparatur Sipil Negara (ASN) dilaksanakan  di Aula Kantor Bupati Sukamara, Rabu (2/11/2016) dipimpin langsung oleh Bupati Sukamara Haji Ahmad Dirman.

Dalam sambutannya Bupati Sukamara berharap kepada ASN yang baru dilantik agar  menciptakan PNS yang selalu menjaga integritas, moral serta tanggung jawab pada pelayanan publik. Beliau juga menambahkan karena PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Dalam kesempatan ini Bupati menyampaikan poin penting yang harus diperhatikan oleh aparatur PNS, yakni dalam melaksanakan tugas PNS harus dapat melakukan pelayanan yang profesional dan selalu meningkatkan kemampuan dan kualitas diri.

Semoga dengan pelantikan ini akan menggeser paradigma masyarakat terhadap birokrasi dan layanan publik pemerintah selama ini yang dirasa kurang di Bumi Gawi Barinjam. Aamiin

Peluncuran Buku Sejarah ‘’ Pertempuran Sukamara 1946”

Sukamarakab.go.id – Masih dalam suasana hari pahlawan 10 November, Pemerintah Kabupaten Sukamara meluncukan buku sejarah Pertempuran Sukamara 1946. Buku ini didedikasikan bagi perjuangan masyarakat Sukamara dalam mempertahankan kemerdekaan  yang telah bertempur dengan gagah berani melawan tentara NICA.

Buku perjuangan para pahlawan ini diberi judul ‘Sejarah Kepahlawanan Mempertahankan Kemerdekaan: Pertempuran Sukamara 1946’. Dalam buku ini terkandung pesan heroik para pemuda Sukamara yang tergabung dalam Angkatan Muda (AM) Sukamara yang dengan gagah berani melawan melawan penjajah yang ingin kembali menguasai wilayah Sukamara.

Dalam buku sejarah pertempuran Sukamara 1946, menceritakan perlawanan para pemuda Sukamara yang didasrkan pada prinsip hidup religius. Nilai-nilai ini dapat disaksikan pada  poster-poster yang disebarluaskan ditengah masyarakat yakni “hidup merdeka mati syurga”. Tidak ada rasa takut terhadap NICA. Para pejuang dengan senjata seadanya, bahu membahu bersama rakyat menghadang dan melawan tentara NICA yang bersenjata lengkap. Mereka berbekal senjata apa adanya. Dari Dum-duman, sumpitan, hingga tombak dan parang.

Dalam kutipan buku tersebut diceritakan strategi perjuangan para pemuda yang memagari Sungai Jelai dengan kawat besi, dengan maksud untuk mencegah masuknya kapal tentara NICA. Pada pagi hari, Jumat, 25 Januari 1946 pasukan pejuang telah beberapa hari menanti kedatangan tentara NICA. Mereka bergantian berjaga di tepi Sungai Jelai. Namun setelah satu tembakan terdengar di udara. Para pemuda pejuang berlari menuju benteng-benteng perlindungan.

Dalam perang gerilya di Sungai Jelai menjadikan Sukamara sebagai salah satu neraka yang membahayakan  nyawa tentara NICA. Menurut penulis sejarah Kalimantan Tengah Lontaan dan Sanusi mencatat serdadu NICA yang terbunuh dalam perang ini mencapai jumlah 200 orang.

Dalam agresi kedua dibulan april 1946 serdadu Belanda membuat strategi dengan mengepung Kota Sukamara dari 4 penjuru. Mereka kemudian membalaskan dendam atas kawan-kawannya yang terbunuh dengan membakar rumah-rumah warga, sehingga menjadikan Sukamara menjadi kota lautan api akibat kebiadaban belanda.

Tentara NICA terlebih dahulu melakukan aksinya Mereka membakar habis rumah penduduk. Pada waktu serangan ke Sukamara, Tentara NICA yang datang mempergunakan sebuah tongkang besar yang didayung oleh 12 orang suruhan dan upahan dari Manis Mata.

Saat memasuki kampung Sukamara itu, yang dilakukan pertama kali oleh tentara NICA adalah sebuah tindakan simbolik. Begitu menemukan markas Tentara Rakyat Indonesia (TRI), dan melihat bendera merah putih berkibar di depan markas itu, mereka menembaki tiang benderanya. Menurunkan bendera merah putih. Kemudian Bendera merah putih dirobek-robek, dan menggantikannya dengan tiga warna. Merah putih biru. Bendera Belanda. Penanda penundukan wilayah Sukamara menjadi wilayah kekuasaan mereka.

Meskipun tidak ada perlawanan masif seperti serangan pertama di bulan Januari, perlawanan kecil dan terpencar tetap dilakukan oleh pejuang di Sukamara dan sekitarnya. Perlawanan dari anggota Pasukan TRI dan Angkatan Muda cukup berarti, bersifat pencegatan, membuat repot, lalu menghilang.

Setelah Belanda dapat menduduki Sukamara dalam pertempuran kedua tanggal 9 dan 10 april 1946 itu, maka terhentilah perjuangan rakyat Sukamara. Setelah itu kampung Sukamara otomatis berada di bawah kekuasaan penjajah Belanda. Hingga kedaulatan penuh bisa direbut Indonesia setelah konferensi Meja Bundar 1949. Untuk sementara, rakyat Sukamara dapat ditaklukan Belanda.

Pertempuran yang berlangsung itu menjadi penanda bahwa kampung Sukamara merupakan kampung pejuang yang berani mempertahankan kemerdekaan. Jika di Jawa perlawanan pemuda dilaksanakan di kota Surabaya, maka di Kalimantan perlawanan terberat dialami sekutu di kota Sukamara.

Pertempuran itu telah membuktikan betapa kuatnya semangat patriotik dan tekat membela kemerdekaan dari seluruh rakyat Sukamara. Sebuah langkah perjuangan yang masih terus diturunkan dan dipelihara hingga hari ini dan selamanya.

Semoga dengan diluncurkannya buku sejarah kepahlawanan masyarakat Sukamara membuat Sukamara mengenali dirinya sebagai manusia yang merdeka dan siap mempertahankan apa yang sudah di perjuangkan  para pahlawan guna membangun Sukamara lebih baik lagi. Amin.