DKPP Sukamara Melakukan Pengambilan Sampel Darah Ayam

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Kepala Bidang Peternakan Syamsir Hidayat, S.Pi., M.Si disela-sela aktifitasnya mengatakan “Pengambilan sampel darah ayam bertujuan untuk memeriksa penyakit AI (Avian Influenza) dan Pullorumpadaunggas.

 

Pemeriksaan sampel darah ayam ini merupakan kerjasama antara Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Provinsi Kalimantan Tengah dengan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Sukamara (Bidang Peternakan).

 

AI merupakan penyakit flu burung pada ternak yang disebabkan oleh virus Influenza H5N1 yang sangat ganas, menyerang unggas serta zoonosis ke hewan lain termasuk manusia, dimana penularan dapat terjadi melalui cairan yang keluar lewat lubang hidung, mulut, mata dan kloaka (feces), burung liar serta kontak langsung dengan unggas yang sakit.

 

Adapun gejala klinis penyakit AI dapat terlihat pada jengger dan pial kebiruan, kepala bengkak, gangguan pernapasan, discarge nasal/ingusan, mata berair, telapak kaki kemerahan, diare dan gejala syaraf.

 

Sedangkan Pullorum adalah penyakit berak kapur pada ternak yang disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum. Penyakit ini menyerang ayam umur 3 – 4 minggu.

Kerugian ekonomi yang diakibatkan oleh penyakit ini berupa penurunan produksi telur dan tetas, kematian embrio, anak ayam maupun ayam dewasa.

 

Cara penularan virus ini dapat terjadi secara vertical yaitu antara induk ke anak, saat telur di ovarium, melalui oviduk atau kloaka, selain itu dapat terjadi secara horizontal melalui oral, pakan ternak, litter yang terkontaminasi ataupun melalui udara (bulu-bulu anak ayam dan pecahan cangkang dalam mesin tetas).

 

Adapun gejala klinis Pullorium terjadi diare putih (kapur), produksi telur menurun, ngantuk, kedinginan, pertumbuhan terhambat, gumpalan pasta di kloaka, kelemahan pada kaki, sayap menggantung dan sesak napas.

 

Upaya pencegahan (pengobatan) yaitu dengan melakukan sanitasi/kebersihan kandang dan segala peralatan secara teratur (obat pencuci hama), dipisah dengan yang lain, serta rutin dilakukan vaksinasi.

 

Lebih lanjut Syamsir Hidayat, S.Pi, M.Si menjelaskan bahwa Pengambilan sampel darah ayam sebanyak 70 ekor ayam (Desa Natai Sedawak 20 ekor, Kelurahan Mendawai 20 ekor, Kelurahan Padang 20 ekor dan Desa Pudu sebanyak 10 ekor).

 

Kepada peternak dan masyarakat diharap segera melaporkan ke Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Bidang Peternakan) jika ayamnya mengalami gejala seperti tersebut diatas.

Meriahkan Lebaran, PHBI Gelar Lomba Kelotok Hias

DALAM rangka memeriahkan lebaran Idul Adha 1440 Hijriah, pihak Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sukamara bersama Pemerintah Daerah menggelar lomba kelotok (perahu) hias di sungai Jelai. Puluhan kelotok hias dengan pelbagai pernak-pernik ambil bagian dalam kegiatan yang pertama kali digelar itu.

Bupati Sukamara H. Windu Subagio yang membuka kegiatan mengatakan bahwa lomba kelotok hias selain memeriahkan Hari Raya Idul Adha sekaligus sebagai upaya melestarikan budaya masyarakat dan harus dilestarikan. Umumnya masyarakat memeriahkan dengan budaya lempar air hingga tiga hari, maka tahun ini ditambah dengan lomba kelotok hias.

“Kami harapkan kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun. Antusias peserta dan masyarakat menonton cukup tinggi. Kedepan diharapkan peserta lebih banyak lagi,” harap Bupati.

Sementara itu, sejumlah warga mengungkapkan kegembiraannya bisa menyaksikan lomba kelotok hias bersama keluarga. Perlombaan itu bisa menjadi salah alternatif hiburan keluarga pada hari raya. Wargapun nampak asik menonton di sepanjang bantaran sungai, baik di wilayah Sukamara maupun Sukaramai, Kalimantan Barat.

 

“Lomba kelotok hias baru tahun ini dilaksanakan. Harapan masyarakat dilaksanakan setiap tahun. Ini bisa menjadi salah satu promosi wisata di kota Sukamara,” kata Wawan salah seorang warga.

19 Anggota DPRD Sukamara 2019-2024 Resmi Dilantik

SEBANYAK 19 anggota DPRD Sukamara secara resmi dilantik, Senin (19/8) di Gedung DPRD Sukamara. Pengambilan sumpah/janji jabatan dilakukan langsung oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri Pangkalan Bun, Abu Asidqi Amsya, SH. Sementara 1 anggota atas nama Tetty Indriani akan dilantik menyusul, lantaran sedang menjalani ibadah haji.

Prosesi pelantikan berjalan lancar.  Bupati Sukamara, H. Windu Subagio yang membacakan sambutan Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran mengharapkan melalui peresmian pengangkatan menjadi momentum mengawali kinerja DPRD Kabupaten Sukamara untuk  pengabdian kepada masyarakat, dalam memberikan pelayanan dan menjaga amanah  yang telah diberikan, sekaligus meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah daerah.

“Keberadaan DPRD Kabupaten Sukamara diharapkan mampu mendorong berbagai pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Sukamara. Mengingat  tantangan yang dihadapi kedepan tidaklah ringan, berbagai keberhasilan yang telah dicapai harus dipertahankan dan ditingkatkan. DPRD dan kepala daerah adalah mitra dalam melaksanakan berbagai program pembangunan. Kontrol dari DPRD juga sangat diharapkan agar pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan tetap berjalan dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat,” tegas Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran – yang dibacakan oleh Bupati Sukamara.

Sementara itu, Ketua DPRD Sukamara, Eddy Alrusnadi, S.E menyampaikan beberapa poin hasil kegiatan DPRD Sukamara masa jabatan 2014 – 2019. Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, telah menghasilkan antara lain keputusan DPRD sebanyak 52 keputusan, meliputi persetujuan Perda, termasuk Perda Inisiatif DPRD sebanyak 22 keputusan. Persetujuan non Perda sebanyak 32 keputusan, keputusan pimpinan DPRD sebanyak 18 keputusan.

“Adapun kegiatan DPRD berupa rapat-rapat tercatat rapat Badan Musyawarah DPRD sebanyak 15 kali. Rapat Badan Anggaran DPRD sebanyak 52 kali. Rapat Komisi I    sebanyak 40 kali, Komisi II sebanyak 38 kali, Komisi III  sebanyak 32 kali. Demikian pula telah melakukan fungsinya sebagai penampung aspirasi, dengan menerima kunjungan dan penyampaian aspirasi dari masyarakat,” terangnya.

Sedangkan Ketua Sementara DPRD Sukamara, Deni Khaidir yang memberikan sambutan menyampaikan anggota DPRD Sukamara yang diambil sumpah/janji seyogyanya berjumlah 20 orang, namun ada 1 anggota atas nama Tetty Indriani yang berhalangan hadir dan tidak bisa mengikuti prosesi pelantikan dikarenakan yang bersangkutan sedang melaksanakan ibadah haji. Untuk itu sesuai ketentuan pasal 28 ayat (7) Peraturan Pemerintah Nomor 12 tahun 2018 tentang Pedoman Penyusunan Tata Tertib DPRD Provinsi, Kabupaten dan Kota, anggota DPRD yang berhalangan mengucapkan sumpah/janji bersama-sama, mengucapkan sumpah/janji yang dipandu oleh pimpinan DPRD.

“Berkaitan dengan hal tersebut, maka saudara Tetty Indriani akan melakukan pengucapan sumpah/janji setelah tiba di tanah air dan kembali ke Sukamara, yang dipandu oleh pimpinan DPRD definitif,” terangnya.

Investor Lirik Budidaya Udang Vanname di Pesisir Sukamara

Potensi perikanan wilayah pesisir Kabupaten Sukamara mulai dilirik investor luar. Salah satu investor berniat membudidayakan jenis udang vanname dan sebagai tindak lanjut dibuat pilot project budidaya udang tersebut di tambak milik Dinas Perikanan (Diskan) Sukamara.

Kepala Dinas Perikanan Sukamara, Fandedi, S.Sos mengatakan bahwa ketertarikan investor untuk melaksanakan budidaya udang vanname ini berawal dari kunjungan beberapa pihak dari luar pulau diwilayah pesisir pantai dan melihat potensi yang dimiliki sangat cocok untuk budidaya udang vaname

“Mereka sudah melakukan survey dan wilayah pesisir pantai Sukamara dinilai cocok untuk budidaya udang vanname ini,” terang Kepala Dinas Perikanan Sukamara Fandedi, S.Sos.

Menurutnya pihak investor sudah melakukan sosialisasi kepada pemerintah daerah dan masyarakat terkait uji coba yang akan dilakukan melalui program pilot project. Jika berhasil maka masyarakat bisa belajar dalam membudidayakan udang vanname tersebut.

Untuk melaksanakan kegiatan itu, pihak Dinas Perikanan akan melakukan pembenahan dan penataan kolam sesuai dengan kebutuhan untuk budidaya udang vanname. Dijadwalkan akhir tahun 2019 sudah bisa panen dari kegiatan pilot project itu.

“Tingkat keberhasilan tinggi karena udang vanname lebih tahan terhadap segala jenis kondisi dan dalam satu tahun bisa panen tiga sampai empat kali,” tukas Fandedi, Sos.

KUA-PPAS Perubahan APBD 2019 Diteken

KEBIJAKAN Umum Anggaran (KUA) serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019 resmi disepakati dan ditandatangani oleh pihak pemerintah daerah bersama DPRD Sukamara, Rabu (31/7). Nilai pagu anggaran dalam kesepakatan tersebut sebesar Rp 747 Miliar lebih.

“Sebelum nota kesepakatan KUA dan PPAS Perubahan APBD Tahun Anggaran 2019 ini ditandatangani, telah dilaksanakan pembahasan antara Badan Anggaran Legislatif dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukamara,” jelas Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH saat memberikan sambutan.

Dijelaskan bahwa APBD Perubahan sebagai instrumen kebijakan fiskal harus kita arahkan untuk memecahkan masalah dan menjawab isu-isu strategis yang akan kita hadapi kedepan, utamanya dalam mendekatkan tercapainya sasaran-sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah berdasarkan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).

“Setelah penandatanganan nota kesepakatan ini, seluruh SKPD akan menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Perubahan, berdasarkan surat edaran Bupati Sukamara yang akan diterbitkan, perihal pedoman penyusunan RKA Perubahan SKPD Tahun Anggaran 2019,” tambah Wabup.

Samakan Persepsi, Pemkab Gelar Rakor Pengendalian Karhutla

Menyamakan persepsi dan strategi penanganan kebakaran hutan dan lahan dari tingkat kabupaten hingga desa, maka Pemerintah Kabupaten Sukamara menggelar Rapat Koordinasi Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Aula kantor Bupati Sukamara, Kamis (8/7). Kegiatan itu diikuti instansi terkait, pihak kecamatan, perangkat desa dan stakeholder terkait lainnya.

“Rakor ini juga sekaligus meningkatkan sinergitas seluruh pemangku kepentingan dalam penanganan Karhutla serta mencari solusi yang efektif dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan,” ujar Wakil Bupati Sukamara,  H. Ahmadi, S.H yang membuka dan memimpin kegiatan.

Kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Sukamara masih terjadi. Dalam enam bulan terakhir jumlah kebakaran tercatat 13 peristiwa. Dalam menyikapi kebakaran hutan dan lahan tersebut ada 8 aksi strategis yang harus dilakukan, yakni membentukan tim pencegahan dan kesiapsiagaan Karhutla dari desa, kelurahan, kecamatan, penyebaran spanduk larangan membakar, patroli dan sosialisasi gabungan (TNI, Polri, Satgas Karhutla Manggala Agni, masyarakat) sampai ke tingkat masyarakat desa dan kelurahan.

Selaini itu, peningkatan sinergisitas penanganan karhutla dengan lembaga usaha perkebunan dan kehutanan, optimalisasi peran relawan atau organisasi relawan dalam pemadaman dini di wilayahnya, penanganan keadaan darurat karhutla tepat waktu, optimalisasi operasi darat dalam pemadaman dini, pada kebakaran hutan dan lahan dan penegakkan hukum.

“Saya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada seluruh pihak yang telah bekerja bersama dalam upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di wilayah Kabupaten Sukamara,” tandas Wabup.

Pengibaran Bendera di Sukamara Berjalan Khidmat dan Lancar

Peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI ke-74 digelar di Kantor Bupati Sukamara, Sabtu (17/8) berjalan lancar dan pasukan pengibar bendera sukses menjalankan tugasnya.  Melalui momen itu, Bupati Sukamara berharap agar dapat dijadikan peningkatan rasa tanggungjawab dalam melanjutkan dan mengisi kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan.

“Upacara peringatan ini dapat dijadikan sebagai upaya mengenang kembali perjuangan pahlawan dalam merebut kemerdekaan,” ujar Bupati Sukamara, H. Windu Subagio.

Terkait dengan tema Hari Kemerdekaan RI, SDM Unggul Indonesia Maju, Bupati menegaskan bahwa tema sesuai dengan visi dan misi Kabupaten Sukamara yakni mengangkat SDM yang merupakan hal utama dalam membangun daerah.

“SDM adalah hal paling utama, bahkan kita yakini bahwa SDM ini lebih dari SDA,” imbuh Bupati.

Dalam meningkatkan SDM, lanjutnya lagi, diperlukan berbagai pelatihan dan kegiatan dalam rangka peningkatan. Kedepan perlu yang dikuatkan adalah mental serta pengabdian kepada bangsa dan negara.

“Sukamara sudah mempunyai banyak SDM dan kedepan siap membentuk SDM yang unggul,” tukas Bupati.

Dinas Kesehatan Optimis Capai Target BIAS 2019

Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara dan jaringannya menggelar kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di Seluruh Sekolah Dasar di Kabupaten Sukamara. BIAS merupakan kegiatan imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah. Pelaksanaan kegiatan BIAS di Kabupaten Sukamara telah dimulai sejak tanggal 1 Agustus 2019 dan akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2019.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara, Amir Sapiyudin, S.AP dalam keterangannya menyampaikan bahwa imunisasi lanjutan diberikan karena Imunisasi yang telah diperoleh pada waktu bayi tidak cukup untuk melindungi anak dari Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Dinas Kesehatan optimis untuk mencapai target BIAS di Bulan Agustus 2019. “Kegiatan BIAS ini dilaksanakan di 51 Sekolah Dasar atau sederajat yang berada di Kabupaten Sukamara. Saat ini kegiatan BIAS terus berjalan dan sudah dilaksanakan di hampir 90%  sekolah dasar di Kabupaten Sukamara. Sehingga di AkhirAgustus nanti kami optimis akan capai target 95%,” tutur Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara, Amir Sapiyudin, S.AP.

Selain itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara, Amir Sapiyudin, S.AP dalam keterangannya juga menambahkan bahwa Kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah dilaksanakan dua kali dalam satu tahun, yaitu bulan Ag0ustus dan bulan November. “Pada bulan Agustus sasaran imunisasi adalah siswa-siswi kelas 1 SD dan jenis vaksin yang diberikan adalah Measles-Rubella, sedangkan pada bulan November sasaran imunisasi adalah siswa-siswi kelas 1,2 dan 5 SD  dan jenis vaksin yang diberikan adalah DT dan TD untuk mencegah penyakit difteri dan tetanus”, ujar beliau.

Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban ke Penjual Hewan Kurban

Sukamara (07/08), Kepala DKPP Kab. Sukamara Ir. Irlan Khodriansyah melalui Kabid Peternakan Syamsir Hidayat, S.Pi menyatakan bahwa telah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan qurban yang dilakukan 30 orang Petugas Pemeriksa Hewan Kurban yang ada di Kabupaten Sukamara.

Ada 13 tempat penjual hewan kurban berupa sapi, dan kambing yg telah diperiksa oleh petugas

Hewan-hewan yang telah diperiksa kita keluarkan SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) ujar Syamsir.

Dari hasil pemeriksaan sebanyak 62 ekor sapi dan 49 ekor kambing dinyatakan sehat dan layak untuk dipotong pada saat Hari Raya Kurban.

Adapun ciri-ciri hewan sehat kepala tegak dan sigap, mata bening, hidung basah dan tidak mengeluarkan ludah berlebihan, kotoran padat dan tidak mengeluarkan berdarah, warna kencing kuning-jerami, tidak menampakkan masalah dalam bergerak, bernapas normal dan tidak mengeluarkan suara, berinteraksi dengan lingkungan, selaput lendir, mata, hidung, gusi, anus dan alat kelamin berwarna merah muda cerah, tidak pucat, tidak bersuara, tidak kejang-kejang, punggung tidak melengkung keatas/kebawah dan tidak adanya tanda-tanda kesakitan, abses, luka, memar dan patah tulang.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengamati apakah hewan ada tanda-tanda kesakitan, luka memar, patah tulang, pengamatan lendir mata, hidung, gusi, anus dan alat kelamin.

Kepada pembeli dan penjual hewan Kurban Syamsir berpesan “Agar memiliki SKKH”.

Pemeriksaan Ante Mortem & Post Mortem Hewan Qurban

Sukamara (11/8), Kabid Peternakan Sukamara Syamsir Hidayat, S.Pi menyatakan bahwa ada 26 titik potong Hewan Qurban (Masjid, Surau, Mushola dan Perorangan), dimana untuk sementara total hewan qurban di Kabupaten Sukamara berjumlah 103 ekor dimana sapi berjumlah 93 dan kambing 10 ekor.

Kami telah melakukan pemeriksaan Ante Mortem di kandang penjual dan kandang penampungan. Pemeriksaan hewan yang masih hidup yang berada di kandang penjual dan di kandang penampungan lokasi penyembelihan ini bertujuan untuk menjamin keamanan dan kesehatan hewan serta untuk memantau kesehatan dan kesejahteraan hewan, lokasi pemotongan serta untuk menerima hewan kurban.

Selain pemeriksaan Ante Mortem juga pada hari ini dilakukan pemeriksaan Post Mortem yaitu pemeriksaan pasca mati/setelah pemotongan dimana dilakukan pemeriksaan kesehatan pada organ/jeroan dan karkas/daging setelah hewan disembelih dengan tujuan mendeteksi dan mengeleminasi kelainan pada daging dan jeroan, meneguhkan diagnosa ante mortem dan menghasilkan daging dan jeroan yang aman dan layak dikonsumsi.

Pemeriksaan dilakukan pada kepala, jantung, ati, paru-paru, ginjal, limpa dan karkas.

Ada beberapa tip penanganan daging Qurban bagi masyarakat :

  1. Segera dimasak/diolah, jika ada yg kotor segera dicuci bersih sebelum dimasak.
  2. Disimpan dilemari pendingin, jika didalam wadah tertutup maksimum 3 hari, setelah dibersihkan, bekas air dikeringkan dengan tisue makan.
  3. Jika akan dibekukan, daging dipotong sesuai kebutuhan pemakaian maksimum 3 bulan.
  4. Pisahkan daging dengan jeroan.

5. Daging yang telah di freezer sebelum dimasak sebaiknya dicairkan dulu dengan cara masukkan dilemari pendingin kurang lebih 24 jam, direndam/dialiri air mengalir atau masukkan ke microve.