7 Destinasi Wisata Bumi Gawi Barinjam

Sukamara Kab – Bumi Gawi Barinjam memiliki sektor pariwisata unggulan yang potensial untuk dikembangkan sebagai sektor ekonomi kreatif. Dalam satu kesempatan Sosialisasi Darwis (Sadar Wisata) yang dilaksanakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sukamara, seorang praktisi senior perjalanan wisata Tanjung Puting meminta ditunjukkan destinasi unggulan

Sukamara yang layak jadi dipromosikan di sektor pariwisata Daerah. Menurut beliau perlu ada strategi marketing untuk menjual sektor wisata Kota Permata di pasar nasional dan mancanegara.

Bumi Gawi Barinjam menyimpan banyak pesona keindahan alam. Berbagai objek ekowisata yang memanjakan pengunjungnya dengan pemandangan memukau. Dalam rangkaian kampanye promosi pariwisata Kabupaten Sukamara terdapat 7 destinasi unggulan yang siap dipasarkan.

 

Kampung Wisata Sungai Tabuk.

Jika kita sering menikmati pemandangan khas pantai yang bernuansa eksotik, kawasan pesisir ini tak kalah menarik dan masih lestari, baik perkampungan khas nelayan. Di siini para tamu akan menikmati panorama alam yang sangat indah menyaksikan pemandangan saat matahari terbenam (sunset) di sore hari maupun matahari terbit (sunrise) di pagi hari. Pantai Sungai Tabuk yang terletak di Kecamatan Panti Lunci juga menawarkan nikmatnya makanan laut seperti kerang, udang, kepiting dan beberapa masakan olahan ikan.

 

Wisata Kota Tua

Sukamara adalah kota tua yang berdiri sejak awal abad 18. Dan kawasan kota tua di Kelurahan Padang yang masih lestari sampai saat ini menawarkan pemukiman Kampung Air khas Suku Melayu. Kawasan tersebut berada di tepian Sungai Jelai yang menjadi saksi bisu kejayaan arus perdagangan masyarakat Borneo dengan kekayaan hasil alamnya dijaman dahulu seperti lada, karet, gaharu dan kayu ulin. Sukamara dijuluki kota permata dikenal sebagai penghasil kerajinan olahan batu permata kecubung yang memukau.

Tamu yang datang ke Kota Permata tak lengkap rasanya, jika belum mencicipi penganan khas Sukamara yaitu Kerupuk Basah. Mungkin sekilas seseorang akan merasakan makanan ini rasanya seperti empek-empek Palembang, tapi sesuatu yang berbeda makanan dari tapioka bercampur ikan sungai ini terasa nyaman setelah direbus bisa langsung dimakan tanpa kuah, dan disajikan setelah  digoreng dimakan bersama sambal. Begitupun yang tak kalah unik jajanan sehat  dari singkong yaitu jelurai yang tampak seperti laksa. Sajian jajanan tradisional ini nikmatnya dimakan bersama santan dan gula merah. Para ahli kesehatan merekomendasikan makanan ini sehat dan mengenyangkan tentunya. Dan tentunya untuk oleh-oleh para tamu yaitu kerupuk amplang yang terasa gurih dibuat dari bahan baku ikan sungai atau ikan air laut.

 

Wisata Adat Dayak

Masyarakat adat Dayak di Kecamatan Permata Kecubung masih mempertahankan budaya dan tradisi mereka yang ramah lingkungan.  Orang-orang Dayak melestarikan hutan adat mereka sebagai harta yang tak ternilai yang menyimpan kekayaan alam mulai dari hasil perkebunan karet, rotan, buah-buahan lokal, umbi-umbian serta obat-obatan tradisional. Mereka yakin merawat hutan alam akan menjaga melestarikan kelangsungan hidup mereka.

Di dalam perkampungan yang masih akan falsafah adat ini seringkali di lakukan upacara yang biasanya di lakukan untuk penerimaan tamu yaitu, bagondang. Disini juga masyarakat membuat peralatan yang sering di gunakan misalnya menganyam tikar, menganyam tengkalang/ (tempat ikan dari rotan). Masyarakat pada umumnya bertani dan berburu, sehingga kebudayaan menyipet/menyumpit masih menjadi permainan adat yang masih sering dimainkan.

 

AgroWisata Bukit Patung

Sebagai salah satu objek wisata yang menyajikan eksotisme alam berbukit-bukit dengan panorama alamnya yang sejuk dan alami. Satu obyek yang seringkali dikunjungi para wisatawan yaitu air terjum riam gemuruh. Disekeliling kawasan terhampar perkebunan buah-buahan jeruk dan rambutan. Tak kalah menarik berada di puncak Bukit Patung, kita pun dapat melihat hamparan perkebunan Sawit yang mendominasi wilayah ini. Pada salah satu sudut perkebunan para tamu dapat menikmati penangkaran rusa alam (Cervus timorensis) yang dipelihara secara liar di kawasan seluas 2 hektar. Uniknya rusa-rusa ini berasal dari rusa alam yang ditangkap masyarakat sekitar, untuk terus dipelihara ketika kawasan hutan yang menjadi habitat mereka menjadi punah.

 

Wisata Susur Sungai

Destinasi wisata susur sungai yang menantang akan membawa para tamu menyaksikan panorama hutan rawa dan hutan gambut yang masih lestari . Yang menarik disini para tamu dapat mengintip (birdwatching) kegiatan beraneka burung-burung lahan basah di sekitar ekosistem sungai.  Keberadaan hutan menjadi penyangga kehidupan kawasan sekitarnya. Air mengalir tenang melewati tiap-tiap hamparan vegetasi membawa suasana damai, diiringi kicauan burung-burung menambah semarak hutan di tepian sungai. Jika sedang beruntung, wisatawan akan menjumpai sekelompok monyet bekantan (Nasalis larvatus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) berada di pinggiran mencari makan dan terkadang orangutan bergelayutan di tepian sungai (Pongo pygmaeus).

 

Wisata Mancing

Sungai Jelai menjadi salah satu destinasi utama para mancing mania yang tidak boleh terlewatkan. Potensi kekayaan ikan air tawar sungai ini menjadi salah satu berkah utama para nelayan. Wilayah lahan basah Sungai Naning terkenal dengan potensi ikannya yang berlimpah baik di musim kemarau maupun musim hujan. Tak heran setiap waktu banyak nelayan yang datang ke sungai ini.

Mencari spot casting di Sungai Jelai tidaklah sulit. Hampir sepanjang sungai bisa dijadikan spot. Pemancing bisa melakukan casting langsung dari atas perahu. Hanya saja lebar anakan sungai yang cukup sempit sekitar 2 meteran, memperkecil area casting. Dengan sedikit area terbuka pemancing harus berhati-hati saat melempar karena masih  banyak ranting-ranting kayu mati.

Target casting pemancing biasanya jenis-jenis ikan air tawar endemis Kalimantan seperti ikan toman, haruan (gabus), kerandang, dan kelabau. Ikan kelabau menjadi favorit pemancing dengan cita rasa dagingnya yang gurih seperti ikan mas.

 

Ekowisata Danau Burung

Bagi yang mempunyai hobby pecinta burung salah satu destinasi yaitu danau burung. Kawasan danau burung merupakan sebuah kawasan lahan basah yang banyak didatangi berbagai jenis burung migran pada musim basah di bulan Februari-Apri untuk berkembang biak. Disinilah anda dapat menikmati (bird watching) yang dilindungi dalam Suaka Marga Satwa Lamandau. Danau Burung adalah surga burung-burung migran yang singgah pada musim tertentu. Jenis  burung-burung air seperti cangkak, kuntul, dan pecuk mudah dijumpai diwaktu iini untuk  berkembangbiak.

Semoga saja Sukamara menjadi kota pariwisata yang bisa membuka peluang ekonomi dikelola tangan-tangan terampil para pemuda. Aamiin….

SPBU Sukamara Ramai Diserbu Warga

Sukamara Kab – Alhamdulilah, akhirnya setelah lama dinanti Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum  (SPBU) Sukamara mulai dibuka untuk umum pada hari Selasa (7/04) tepatnya  pukul 04.30 sore. Bertepatan dengan kegiatan hari pertama Seleksi Tilawatil Quran XX Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Kabupaten Sukamara yang ditujukan untuk melayani kendaraan masyarakat Sukamara dan para kafilah yang datang dari berbagai daerah se-Provinsi  Kalteng.

Kabar bukanya SPBU di Sukamara belum diketahui warga secara luas, pasalnya pihak SPBU belum me-launching secara resmi pembukaan SPBU ini. Meskipun begitu kabar pembukaan SPBU cepat menyebar ke warga. Pelayanan pada hari kedua SPBU pun diserbu warga setelah dibuka pada pukul 07.00 WIB. SPBU yang merupakan anak perusahaan daerah PT. Bangun Sukma Jaya.

Menurut Komisaris Utama PT. Bangun Sukma Jaya Ahmad Zen Allantany, SPBU Sukamara menyediakan 3 (tiga) jenis BBM yaitu Pertamax (Rp 10.650/liter), Premium (Rp 7.300/liter) dan Solar non-subsidi (Rp 9.350/liter). Hanya BBM jenis solar yang belum bersubsidi. Kalau memungkinkan, kedepan SPBU akan menjual Solar yang bersubsidi. Sedangkan untuk berbagai jenis kendaraan milik pemerintah yang berplat merah, pihak SPBU mengarahkan pemakaian Pertamax, karena kendaraan ini tidak lagi mendapat BBM bersubsidi.

SPBU yang beroperasi di Jalan Tjilik Riwut Km. 8.5, setiap harinya dibuka mulai pukul 7  hingga pukul 5 sore. Diharapkan dengan dibukanya mampu untuk melayani kebutuhan masyarakat Sukamara. Semoga semakin menggairahkan roda perekonomian Kota Permata ini. Amin.

Pengambilan Sumpah Dan Janji Aparatur Sipil Negara (ASN)

Sukamarakab.go.id – Tampak senyum menghiasi wajah-wajah bahagia para pegawai baru yang akan dilantik sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Peserta pelantikan ini akan melaksanakan pengambilan sumpah dan  janji Aparatur Sipil Negara. Tercatat acara  pelantikan ini akan diikuti peserta ASN sebanyak 136 orang. Menurut Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Sukamara, Yan Suharyono mengatakan dari 136 orang yang diambil sumpah dan janjinya terdiri dari honor K2 sebanyak 3 orang, tenaga dokter yang lulus seleksi sebanyak 2 orang dan sisinya sebanyak 131 orang adalah CPNS penerimaan 2014.

Pemerintah Kabupaten melalui Badan Kepegawaian,Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) menyelenggarakan acara pengambilan sumpah dan janji Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara. Acara pengambilan sumpah dan janji Aparatur Sipil Negara (ASN) dilaksanakan  di Aula Kantor Bupati Sukamara, Rabu (2/11/2016) dipimpin langsung oleh Bupati Sukamara Haji Ahmad Dirman.

Dalam sambutannya Bupati Sukamara berharap kepada ASN yang baru dilantik agar  menciptakan PNS yang selalu menjaga integritas, moral serta tanggung jawab pada pelayanan publik. Beliau juga menambahkan karena PNS sebagai abdi negara dan abdi masyarakat, harus memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat. Dalam kesempatan ini Bupati menyampaikan poin penting yang harus diperhatikan oleh aparatur PNS, yakni dalam melaksanakan tugas PNS harus dapat melakukan pelayanan yang profesional dan selalu meningkatkan kemampuan dan kualitas diri.

Semoga dengan pelantikan ini akan menggeser paradigma masyarakat terhadap birokrasi dan layanan publik pemerintah selama ini yang dirasa kurang di Bumi Gawi Barinjam. Aamiin

Peluncuran Buku Sejarah ‘’ Pertempuran Sukamara 1946”

Sukamarakab.go.id – Masih dalam suasana hari pahlawan 10 November, Pemerintah Kabupaten Sukamara meluncukan buku sejarah Pertempuran Sukamara 1946. Buku ini didedikasikan bagi perjuangan masyarakat Sukamara dalam mempertahankan kemerdekaan  yang telah bertempur dengan gagah berani melawan tentara NICA.

Buku perjuangan para pahlawan ini diberi judul ‘Sejarah Kepahlawanan Mempertahankan Kemerdekaan: Pertempuran Sukamara 1946’. Dalam buku ini terkandung pesan heroik para pemuda Sukamara yang tergabung dalam Angkatan Muda (AM) Sukamara yang dengan gagah berani melawan melawan penjajah yang ingin kembali menguasai wilayah Sukamara.

Dalam buku sejarah pertempuran Sukamara 1946, menceritakan perlawanan para pemuda Sukamara yang didasrkan pada prinsip hidup religius. Nilai-nilai ini dapat disaksikan pada  poster-poster yang disebarluaskan ditengah masyarakat yakni “hidup merdeka mati syurga”. Tidak ada rasa takut terhadap NICA. Para pejuang dengan senjata seadanya, bahu membahu bersama rakyat menghadang dan melawan tentara NICA yang bersenjata lengkap. Mereka berbekal senjata apa adanya. Dari Dum-duman, sumpitan, hingga tombak dan parang.

Dalam kutipan buku tersebut diceritakan strategi perjuangan para pemuda yang memagari Sungai Jelai dengan kawat besi, dengan maksud untuk mencegah masuknya kapal tentara NICA. Pada pagi hari, Jumat, 25 Januari 1946 pasukan pejuang telah beberapa hari menanti kedatangan tentara NICA. Mereka bergantian berjaga di tepi Sungai Jelai. Namun setelah satu tembakan terdengar di udara. Para pemuda pejuang berlari menuju benteng-benteng perlindungan.

Dalam perang gerilya di Sungai Jelai menjadikan Sukamara sebagai salah satu neraka yang membahayakan  nyawa tentara NICA. Menurut penulis sejarah Kalimantan Tengah Lontaan dan Sanusi mencatat serdadu NICA yang terbunuh dalam perang ini mencapai jumlah 200 orang.

Dalam agresi kedua dibulan april 1946 serdadu Belanda membuat strategi dengan mengepung Kota Sukamara dari 4 penjuru. Mereka kemudian membalaskan dendam atas kawan-kawannya yang terbunuh dengan membakar rumah-rumah warga, sehingga menjadikan Sukamara menjadi kota lautan api akibat kebiadaban belanda.

Tentara NICA terlebih dahulu melakukan aksinya Mereka membakar habis rumah penduduk. Pada waktu serangan ke Sukamara, Tentara NICA yang datang mempergunakan sebuah tongkang besar yang didayung oleh 12 orang suruhan dan upahan dari Manis Mata.

Saat memasuki kampung Sukamara itu, yang dilakukan pertama kali oleh tentara NICA adalah sebuah tindakan simbolik. Begitu menemukan markas Tentara Rakyat Indonesia (TRI), dan melihat bendera merah putih berkibar di depan markas itu, mereka menembaki tiang benderanya. Menurunkan bendera merah putih. Kemudian Bendera merah putih dirobek-robek, dan menggantikannya dengan tiga warna. Merah putih biru. Bendera Belanda. Penanda penundukan wilayah Sukamara menjadi wilayah kekuasaan mereka.

Meskipun tidak ada perlawanan masif seperti serangan pertama di bulan Januari, perlawanan kecil dan terpencar tetap dilakukan oleh pejuang di Sukamara dan sekitarnya. Perlawanan dari anggota Pasukan TRI dan Angkatan Muda cukup berarti, bersifat pencegatan, membuat repot, lalu menghilang.

Setelah Belanda dapat menduduki Sukamara dalam pertempuran kedua tanggal 9 dan 10 april 1946 itu, maka terhentilah perjuangan rakyat Sukamara. Setelah itu kampung Sukamara otomatis berada di bawah kekuasaan penjajah Belanda. Hingga kedaulatan penuh bisa direbut Indonesia setelah konferensi Meja Bundar 1949. Untuk sementara, rakyat Sukamara dapat ditaklukan Belanda.

Pertempuran yang berlangsung itu menjadi penanda bahwa kampung Sukamara merupakan kampung pejuang yang berani mempertahankan kemerdekaan. Jika di Jawa perlawanan pemuda dilaksanakan di kota Surabaya, maka di Kalimantan perlawanan terberat dialami sekutu di kota Sukamara.

Pertempuran itu telah membuktikan betapa kuatnya semangat patriotik dan tekat membela kemerdekaan dari seluruh rakyat Sukamara. Sebuah langkah perjuangan yang masih terus diturunkan dan dipelihara hingga hari ini dan selamanya.

Semoga dengan diluncurkannya buku sejarah kepahlawanan masyarakat Sukamara membuat Sukamara mengenali dirinya sebagai manusia yang merdeka dan siap mempertahankan apa yang sudah di perjuangkan  para pahlawan guna membangun Sukamara lebih baik lagi. Amin.

Media Gathering

Sukamarakab.go.id – Pilakada serentak yang akan digelar di seluruh Indonesia yang akan digelar pada tahun 2017, akan menjadi ajang pemilihan terbesar sepanjang masa. Untuk menyiapkan kegiatan besar ini Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Sukamara menggelar Media Gathering bersama sejumlah insan pers pada Rabu (7/12/2016) di Aula KPU Kabupaten Sukamara.

Kegiatan sosialisasi Media Gathering tersebut dihadiri oleh awak media cetak dan elektronik berbagai wartawan dan reporter televisi serta pihak pengelola website se- Kabupaten Sukamara. Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin komunikasi antara KPU dan media masa dalam mensosialisasikan program peningkatan partispasi pemilih menyongsong Pilkada 2017 mendatang.

Dalam kesempatan tersebut Ketua KPU Sukamara Mat Saleh mengharapkan melalui media gathering ini dapat terjalin komunikasi yang baik antara media dan KPU dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.  Sehingga, informasi dari KPU melalui media masa, dapat membangun kepedulian dan partisipasi masyarakat Sukamara dalam Pilkada 2017 mendatang meningkat.

Beliau  juga menjelaskan kegiatan Media Gathering yang melibatkan insan pers dan beberapa dinas terkait bertujuan untuk meningkatkan bersinerji dalam hal menyebarluskan informasi terutama informasi yang berkaitan pemilu.Dan berharap dengan adanya forum ini agar wartawan termasuk SKPD daerah yang memiliki wabsite agar saling berbagi informasi agar informasi tersebut dapat menyebar luas hingga ke masyarakat.

Dalam Media Gathering ini di jelaskan perubahan cukup penting, terkait hak memilik yang bisa digunakan oleh pemilih adalah aturan menggunakann Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP). Dalam UU sebelumnya mengatur pemilih bisa menggunakan KTP, KK, Paspor dan surat keterangan domisili untuk memberikan hak suara atau mencoblos di TPS.Dalam UU yang baru hanya bisa menggunakan e-KTP dan surat keterangan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil atau pihak yang diberikan wewenang oleh dinas terkait.

Dalam undang-undang yang baru juga mengatur upaya peningkatan partisipasi pemilih yang tidak lagi hanya menjadi tanggungjawab pihak penyelenggara atau pihak KPU saja tetapi juga telah menjadi tanggung jawab pemerintah daerah setempat sehingga diharapkan tingkat partisipasi pemilih semakin meningkat

Maka dari itu KPU masih memandang perlunya sosialisasi, karena fenomena beberapa penyelenggaraan Pemilu, Pemilu yang bersifat lokal seperti Pemilihan Bupati dan Pemilihan Gubernur, tingkat kehadiran pemilih di TPS lebih rendah dibanding Pemilu yang bersifat nasional.

Semoga dengan keterlibatan semua media akan mendorong partisipasi pemilih dewasa untuk menyalurkan aspirasinya pada pemilihan kepala daerah se- Kabupaten Sukamara yang digelar pada tahun 2018.

Wisata Petualangan di Danau Burung

Sukamarakab.go.id – Menyambut tahun wisata 2017, salah satu destinasi wisata unggulan yang siap ditawarkan di Bumi Gawi Barinjam adalah wisata petualangan di Danau Burung.  Wisata dengan kategori minat khusus di tujukan bagi para pencinta burung yang menyukai kegiatanBirdwatching. Istilah ini mungkin adalah sebuah kata baru bagi kita tapi arti sederhananya adalah mengamati satwa burung di kehidupan liar di alam bebas.

Pagi hari kabut meliputi rawa-rawa di Danau Burung. Burung-burung migran seperti burung -burung air makan di tepian danau dan bertahan hingga di akhir musim bertelur. Pada sore  burung-burung akan bertengger untuk makan dan bermain. Populasi burung-burung ini semakin ramai dengan kedatangan burung-burung migran. Tingginya jumlah burung-burung yang tinggal di hutan rawa merupakan habitat alamiah untuk mengetahui kesehatan ekosistem ini. Dengan kelimpahan ikan-ikan yang dimakan oleh burung-burung dan bahan makanan yang mencukupi inilah yang membuat mereka datang ke Danau burung yang berasal dari daerah beriklim sedang.

Danau Burung adalah surga tropis yang sangat ideal sebagai kawasan konservasi burung-burung yang datang dari berbagai spesies baik jenis endemis maupun jenis migran. Sepanjang tahun selama 8 bulan berbagai jenis burung akan datang ke lokasi ini. Pada musim awal musim kemarau dan awal musim hujan, Danau ini akan ramai dikunjungi ribuan burung liar, cantik, dan langka untuk membuat sarang dan bertelur.

Keindahan panorama alami terpancar melalui air gambut yang berwarna kecoklatan dan hijaunya pepohonan di sekitar danau tempat burung-burung bersarang. Kicauan ribuan burung liar tersebut menambah keunikan tempat wisata ini. Keanekaragaman hayati mulai dari primata endemis seperti orangutan, owa, dan bekantan, serta berbagai jenis ikan –ikan air tawar menjadi rumah damai bagi burung-burung ini.

Apalagi bagi wisatawan peminat hobi fotografi, sehingga selalu ada keinginan mengabadikan momen-momen yang terjadi ketika berada di danau burung. Pengamatan yang lebih dekat terhadap hutan yang menakjubkan ini menyingkap rahasia alam Borneo dengan keajaiban hewan, tanaman, dan serangga  di dalamnya. Semuanya berperan dalam keseimbangan ekosistem selama ribuan tahun.

Danau Burung adalah salah satu tempat wisata unik andalan Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah. Danau burung termasuk dalam kawasan Suaka Margasatwa Lamandau yang terletak di antara 2 kabupaten yaitu Kotawaringin Barat dan Sukamara. Melalui Keputusan Menteri Kehutanan tanggal 26 februari 1998 Suaka Margasatwa Lamandau di fungsikan untuk menjaga keanekaragaman spesies dan menjaga habitat alamiahnya.

Beberapa jenis fauna penghuni SMS Lamandau adalah termasuk keanekaragaman hayati yang patut dilindungi.  Adapun fauna di SMS Lamandau yang langka dan dilindungi adalah sebagai berikut: orangutan  (Pongo pygmaeous),  bekantan  (Nasalis larvatus), owa-owa  (Hylobates mulleni), kancil (Tragulus javanicus), beruang madu (Helarctos malayanus), rusa (Cervus unicolor), kera (long tail & pig tail), burung raja udang (Anhinga sp.), dan burung rangkong (Buceros rhinoceros). Burung cucak rowo (Pygnonotus zeylanicus) adalah salah satu jenis fauna penghuni SMS Lamandau cantik untuk diamati dan tidak termasuk dalam kategori dilindungi.

Suaka Margasatwa adalah salah satu upaya pemerintah untuk melindungi satwa dan fauna yang ada di indonesia. Namun upaya pemerintah ini juga harus di diukung dengan adanya kesadaran pada masyarakat untuk menjaga lingkungan. Mari kita menjaga lingkungan agar kita juga dapat merasakan manfaat dari alam sekitar kita. Caranya dengan menghentikan pemburuan serta pembalakan liar agar fauna dan flora kita tetap terjaga habitatnya.

Destinasi Wisata Pantai Tanjung Nipah

Sukamarakab.go.id – Musim liburan akhirnya tiba, banyak obyek wisata yang ramai diserbu para pengunjung yang haus hiburan. Berbagai Destinasi wisata di Bumi Gawi Barinjam siap menyambut wisatawan dari pesisir pantai, wisata petualangan, hingga wisata kuliner. Salah satu destinasi wisata favorit di Kawasan Pesisir Sukamara yaitu berada di Pantai Tanjung Nipah.

Bagi wisatawan yang pertama kali berkunjung ke kawasan Tanjung Nipah mungkin akan tertegun. Suasana Pantai yang syahdu dengan suara ombak yang membelenggu akan semakin melengkapi lliburan selama di pantai ini. Dari atas sanalah kita bisa menikmati sunset dan angin sepoi-sepoi.

Pantai Tanjung Nipah terletak di Desa Sungai Raja Kecamatan Jelai. Dengan air pantai yang bersih dan pasir putih yang lembut para pengunjung dapat melakukan berbagai kegiatan rekreasi bersama keluarga di sini seperti berenang, serta bersantai menikmati panorama pantai. Ombak di sini tidak terlalu besar sehingga aman untuk kegiatan berenang bersama anak-anak.

Pantai ini juga dikenal dengan sebutan Pantai Cemara yang dicirikan dengan tumbuhnya pohon Cemara Laut di atas pantai pasir putih. Hamparan pohon cemara laut yang tumbuh dengan lebat seolah-olah menjadi pagar penjaga. Dengan suasana pantai yang teduh para pengujung biasanya memilih bersantai di bawah pohon. Deretan pohon cemara laut memenuhi bibir Pantai Tanjung Nipah, menciptakan suasana yang sejuk dan asri.

Pantai Tanjung Nipah juga dilengkapi dengan fasilitas mercusuar yang cukup tinggi. Mercusuar Pantai Tanjung Nipah berdiri dengan gagah di tepi Laut Jawa . Pengunjung di sini bisa menikmati suasana dari puncak mercusuar menikmati panorama pesisir. Bagi Wisatawan yang memiliki cukup nyali bisa mendaki anak tangga yang melingkar untuk mencapai puncak mercusuar. Dengan tinggi kurang lebih 50 meter, pengunjung harus melangkah pada ratusan anak tangga dengan formasi melingkar. Menara suar ini berfungsi sebagai suluh dan pemandu bagi para pelaut yang sedang berlayar

Berwisata ke Pantai Tanjung Nipah dengan konsep piknik juga akan menjadi aktivitas yang menyenangkan. Anda bisa menggelar tikar di bawah rimbunnya pepohonan sambil membawa bekal makanan dan minuman. Supaya piknik lebih asyik,sebaiknya dilakukan bersama keluarga. Jadi sembari menikmati bekal, Anda juga bisa melakukan sesi pemotretan bersama kawan-kawan.

Ayo datang dan berkunjung ke pantai Tanjung Nipah.

Seleksi Terbuka Calon Pejabat Pimpinan Tertinggi Pratama Sekretaris Daerah Kabupaten Sukamara

Sukamarakab.go.id – Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 13 Tahun 2014 tentang tata cara pengisian jabatan pimpinan tinggi secara terbuka di lingkungan Instansi Pemerintah dan sesuai dengan salah satu program Percepatan Reformasi Birokrasi yaitu Program Sistem Promosi Aparatur Sipil Negara secara terbuka, maka Pemerintah Kabupaten Sukamara mengumumkan pelaksanaan seleksi terbuka jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Sekretaris Daerah.

Seleksi ini dapat diikuti oleh seluruh Pegawai Negeri Sipil di Pemerintah Provinsi/ Kabupaten/ Kota se Kalimantan Tengah yang memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Untuk informasi detail dapat diunduh disini!

Syukuran Laut di Pantai Lunci

Sukamarakab.go.id – Bumi Gawi Barinjam sebagai daerah terbuka merupakan jalur bertemunya berbagai adat istiadat nusantara.  Dikenal kaya dengan berbagai tradisinya yang unik Sukamara tetap melestarikan tradisi tersebut.  Pemerintah Kabupaten Sukamara menggelar Acara Syukuran Laut ke-7 tahun 2016 di Pantai Citra desa Cabang Barat Kecamatan Pantai Lunci pada Kamis, 22 Desember 2016 Pukul 08.30 WIB.

Syukuran Laut adalah ungkapan rasa syukur masyarakat pesisir Kecamatan Pantai Lunci melalui ritual pelestarian dan pengelolaan laut secara berkesinambungan. Syukuran Laut ini juga memiliki nilai ekonomi dan nilai wisata, dengan adanya kegiatan ini, diharapkan akan membuka peluang kegiatan Kepariwisataan dan Kelautan.

Kegiatan ini dipimpin Bupati Sukamara Haji Ahmad Dirman yang sekaligus melakukan kegiatan tabur bunga di laut.  Bersama dengan para nelayan beliau menjelaskan kegiatan tabur bunga ini sebagai rangkaian prosesi untuk mengenang dan menghargai jasa para leluhur. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sukamara Haji Windu Subagio, Ketua DPRD, Sekretaris Daerah Haji Sumantri SHW, Para Pemuka Agama, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara.

Haji Ahmad Dirman mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang telah membantu atas terselenggaranya syukuran laut ini, kepada para masyarakat yang telah ikhlas untuk memberi dukungan berupa moril maupun materil, sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas sehari-hari dengan lancar.

Semoga Allah SWT melimpahkan keselamatan dan rezeki yang berkah dan manfaat bagi kita semua.  Aamiin

Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-88

Sukamarakab.go.id – Peringatan Hari Ibu setiap tahunnya diselenggarakan untuk mengenang dan menghargai perjuangan kaum perempuan Indonesia, yang telah berjuang bersama-sama kaum laki-laki dalam merebut kemerdekaan dan berjuang meningkatkan kualitas hidupnya. Inilah yang membedakan Hari Ibu di Indonesia dengan Peringatan “Mother Days” di beberapa negara di dunia.

Hari Ibu dilandasi oleh tekad dan perjuangan kaum perempuan untuk mewujudkan kemerdekaan dilandasi oleh cita-cita dan semangat persatuan kesatuan menuju kemerdekaan Indonesia yang aman, tenteram, damai, adil, dan makmur sebagaimana dideklarasikan pertama kali dalam Kongres Perempuan Indonesia pada tanggal 22 Desember 1928 di Yogyakarta.

Peristiwa inilah yang kemudian dijadikan sebagai tonggak sejarah bagi bangsa Indonesia dan diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Ibu, baik di dalam maupun luar negeri. Komitmen pemerintah juga dibuktikan dengan diterbitkannya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959, yang menetapkan bahwa tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu sekaligus Hari Nasional bukan hari libur.

Dalam rangka memberikan Penghargaan yang tinggi kepada para ibu Pemerintah Kabupaten Sukamara menggelar Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-88 Tahun 2016. Acara ini dilaksanakan di Gedung Gawi Barinjam pada hari Kamis 23 september 2016. Acara ini dihadiri oleh Wakil Bupati Sukamara H Windu Subagio,bersama Ibu-Ibu Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Dharma Wanita Persatuan (DWP), dan para Tokoh Masyarakat.

Wakil Bupati Sukamara Haji Windu Subagio saat membacakan sambutan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise pada Peringatan Hari Ibu ke-88 Tahun 2016 mengatakan Momentum Hari Ibu juga dijadikan sebagai refleksi dan renungan bagi kita semua, tentang berbagai upaya yang telah dilakukan dalam rangka memajukan pergerakan perempuan di semua bidang pembangunan. Perjalanan panjang selama 88 tahun, telah mengantarkan berbagai keberhasilan bagi kaum perempuan dalam menghadapi berbagai tantangan global dan multi dimensi.

Peringatan Hari Ibu diharapkan dapat mewariskan nilai-nilai luhur dan semangat perjuangan yang terkandung dalam sejarah perjuangan kaum perempuan, terutama generasi penerus bangsa agar mempertebal tekad dan semangat unfuk bersama-sama melanjutkan dan mengisi pembangunan dengan dilandasi semangat persatuan dan kesatuan.

Perempuan dan laki-laki memiliki peran dan kedudukan yang setara di dalam memperjuangkan kesejahteraan di semua bidang pembangunan seperti bidang pendidikan, ekonomi, sosial, politik, dan hukum. Perempuan dan laki-laki juga mempunyai kesempatan, akses serta peluang yang sama sebagai sumber daya pembangunan. Pergerakan perempuan dalam pembangunan, tentunya tidak terlepas dari dukungan semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha ataupun masyarakat.

Semoga kaum perempuan Indonesia untuk terus berkarya, mampu menjaga sosok yang mandiri, kreatif, inovatif,  percaya diri dan meningkatkan kualitas dan kapabilitas dirinya, sehingga bersama lakilaki menjadi kekuatan yang besar dalam membangun bangsa. Aamiin.