Jaga Kerukunan Pemilu di Sukamara, Digelar Ikrar Kebangsaan

PEMKAB Sukamara bersama instansi terkait lainnya serta seluruh lapisan masyarakat menggelar kegiatan Ikrar Kebangsaan, Selasa (20/11) di halaman Masjid Al-Aqsa Sukamara. Melalui Ikrar Kebangsaan itu diharapkan dapat menciptakan dan menjaga kerukunan dalam kebhinekaan dan beranekaragaman suku agama dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Menurut Bupati Sukamara, H. Windu Subagio yang menjadi Inspektur Upacara, bahwa deklarasi damai merupakan salah satu momentum penting dalam rangkaian proses tahapan Pemilu. Komisi Independen Pemilihan Umum sebagai penyelenggaraan, Panwaslu yang melakukan tugas pengawasan, pemerintah selaku fasilitator dan kepolisian yang didukung oleh TNI yang bertugas mengamankan jalannya pemilihan umum.

“Deklarasi yang digelar hari ini merupakan bagian dalam kerangka membangun tatanan nilai, norma dan etika dalam proses kehidupan berdemokrasi yang semuanya mengikat untuk diwujudkan dalam perhelatan pemilihan umum di Kabupaten Sukamara,” ujar H. Windu Subagio.

Kampanye yang dibangun dalam semangat kedewasaan berpolitik, bermain cantik dan menawan untuk mendapatkan daya tarik pemilih merupakan pilihan strategis dan bijaksana, dan menghindari kampanye yang tidak simpatik dan cenderung memunculkan kekerasan sosial. Selain itu akan menuai sikap antipati dari masyarakat dan merugikan bagi upaya penggalangan suara atau dukungan.

PHBI Sukamara Gelar Peringatan Maulid Nabi

Memperingati maulid Nabi Muhammad SAW, pihak Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Sukamara menggelar peringatan di Masjid Al-Aqsa Sukamara. Kegiatan dihadiri oleh Bupati Sukamara beserta sejumlah pejabat lainnya dan berbagai lapisan masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Sukamara, H. Windu Subagio mengharapkan agar kehadiran umat muslim dalam peringatan maulid Nabi Muhammad SAW lebih meningkat lagi. Dia juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan selalu memberikan dukungan kepada pihak PHBI yang setiap tahun melaksanakan peringatan.

“Tahun ini jumlah jamaah yang hadir nampak lebih banyak dibanding tahun sebelumnya. Semoga tahun berikutnya bertambah banyak lagi yang hadir,” ujar H.Windu Subagio.

Selain itu, melalui peringatan maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan setiap tahun, juga memberi makna agar senantiasa merajut tali silaturrahmi, menanamkan akhlak mulia, menyebarkan nilai-nilai kebajikan serta kemanusiaan yang luhur dalam berkehidupan.

Melalui peringatan maulid yang digelar oleh PHBI Sukamara ini, lanjut Wakil Bupati, maka dapat menyegarkan kembali pemahaman dan semangat masyarakat untuk terus meneladani segala sifat dan perilaku yang dicontohkan oleh Rasulullah. Wabup mengajak semua peserta meresapi hikmah peringatan untuk diamalkan sebagai pedoman kehidupan yang Islami, sehingga menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

“Melalui acara ini kita merasakan dukungan moril dan spiritual dari kalangan ulama, tokoh masyarakat, dan seluruh komponen masyarakat lainnya dalam mengemban amanah untuk melaksanakan pemerintahan dan pembangunan,” tukas Bupati Sukamara.

Bantuan Operasional Siswa Mulai Direalisasikan Tahun Depan

BANTUAN operasional bagi siswa baru akan direalisasikan mulai tahun depan. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukamara, telah menganggarkan sekitar Rp 600 Juta untuk bantuan tingkat SD dan SLTP itu. Teknis awal, bantuan bagi warga tidak mampu itu diutamakan sekolah di pinggiran dan luar kota Sukamara.

Kepala Disdikbud Sukamara, Ilham Massora, S.Sos menegaskan bahwa anggaran sudah masuk dalam perencanaan 2019. Bantuan yang diberikan berupa pakaian seragam sekolah SD dan SLTP, pakaian pramuka dan tas sekolah. Agar proses penyaluran tepat sasaran dan meminimalisir permasalahan saat penyaluran, maka pihak sekolah akan diminta menentukan ukuran seragam siswa didiknya.

“Sementara bantuan diutamakan sekolah di pinggiran dan pihak sekolah yang menentukan ukuran seragam. Jika pihak dinas yang menentukan, khawatir ukuran seragam tidak sesuai dengan penerimanya. Teknis ini akan dimantapkan lagi, agar tidak ada permasalahan,” tegas Ilham Massora, S.Sos.

Selain bantuan seragam sekolah, tambahnya, pihak Disdikbud Sukamara juga menganggarkan angkutan anak sekolah sebanyak tiga unit. Armada angkutan ini diharapkan bisa membantu para pelajar ke sekolah sehari-hari. Ketiga armada ini akan dioperasionalkan tahun depan.

Sebelumnya, Bupati Sukamara, H. Windu Subagio menegaskan bahwa bantuan operasional bagi siswa akan mulai tahun depan secara bertahap. Ia berharap dengan bantuan itu dapat meringankan beban para orang tua terutama warga yang tergolong tidak mampu.

Produksi Udang Ebi Nelayan di Sukamara Melimpah

KEPALA Dinas Perikanan Kabupaten Sukamara, Yopi Yudistira, S.Pt melalui Bidang Pemasaran Hasil Perikanan Dinas Perikanan (Diskan) Sukamara, Sri Handayani menegaskan bahwa produksi udang kecil atau udang ebi nelayan cukup melimpah. Selain untuk kebutuhan daerah, hasil olahan juga dikirim ke luar daerah Sukamara.

“Produksi udang ebi dari nelayan Kecamatan Jelai dan Pantai Lunci cukup melimpah. Bahkan produksi dikirim ke Kumai dan beberapa daerah lainnya,” jelas Sri Handayani.

Untuk membantu proses pemasaran hasil produksi nelayan ini, pihak Diskan Sukamara memberikan kemudahan dengan memberikan bantuan sarana dan prasarana seperti alat angkut pemasaran. Salah satunya adalah satu unit kendaraan berpendingin yang didapat dari bantuan pemerintah pusat.

Sementara itu, Wanto, salah seorang nelayan Kuala Jelai tangkapan jenis udang untuk olahan ebi cukup banyak. Hasil olahan udang menjadi ebi, membuat nilai jual sedikit terangkat. Ebi juga bisa disimpan lebih lama sebelum dipasarkan.

“Kalau sudah diolah menjadi udang ebi harganya sedikit lebih mahal dan bisa disimpan lebih lama,” tegas Wanto.

Hal senada juga dikatakan oleh Ibu Yuni salah seorang pengrajin udang ebi di Kelurahan Kuala Jelai. Menurutnya tangkapan nelayan untuk jenis udang lipan cukup banyak, sehingga sebagian diolah menjadi udang ebi karena harganya lebih tinggi dibanding dijual basah.

“Harga udang lipan yang masih basah atau belum diolah tingkat penampung sekitar Rp 15 Ribu per Kilogram, sedangkan harga ebi  mencapai Rp 75 Ribu per Kilogram,” jelas Yuni.

BKPRMI Sukamara Gelar Lomba Vokal Lagu Islami

DALAM rangka milad Badan Koordinasi Pemuda dan Remaja Masjid (BKPRMI) ke-41, pihak BKPRMI Sukamara menggelar Lomba Solo Lagu Islami di Gedung Gawi Barinjam, Kamis (15/11). Lomba diperuntukan bagi anak TKA usia maksimal 10 tahun, tingkat TPA usia maksimal 12 tahun dan tingkat TQA dengan usia maksimal 16 tahun.

Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH yang membuka kegiatan menyampaikan bahwa pemerintah daerah menyambut positif atas pelaksanaan kegiatan yang digelar oleh BKPRMI melalui seni lagu-lagu Islami, karena didalamnya selain ajang silaturahmi juga mengandung dakwah untuk membentuk ahlak yang baik bagi anak-anak dan generasi muda yang riskan dengan perbuatan negatif.

“Terus tingkatkan pembinaan karena dengan adanya kegiatan postif seperti ini, maka ruang gerak anak untuk melakukan perbuatan kurang baik akan berkurang dan mereka memiliki daya pikir yang positif,” ujar H. Ahmadi, SH.

Menurutnya dalam memberikan pemahaman dan pencerahan untuk melakukan pengawasan terhadap anak-anak sebagai generasi penerus, merupakan tanggungjawab bersama. Artinya tidak semata tanggungjawab pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat dan lingkungan. Ia berharap, kedepan terbentuk generasi muda yang mandiri dan berakhlak.

Sementara itu, Ketua Umum DPD BKPRMI Sukamara, Mat Saleh menjelaskan bahwa pelaksanaan lomba lagu-lagu Islami sekaligus sebagai ajang untuk menjaring mereka yang berbakat, sehingga siap jika diikut sertakan dalam ajang yang sama ditingkat yang lebih tinggi. Untuk para juara dari kegiatan lomba akan dilakukan pembinaan.

Kwarcab Pramuka Sukamara Gelar Kemah Besar

KWARTIR Cabang Pramuka (Kwarcab) Kabupaten Sukamara menggelar kemah besar di Taman Permata Sukma Sukamara. Kegiatan diikuti 833 peserta dari seluruh kwartir dan dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH. (2/11)

Dalam sambutannya, Wakil Bupati menyatakan bahwa gerakan pramuka merupakan sistem pendidikan nonformal yang membantu dan melengkapi pendidikan formal. Kemah Besar Pramuka ini bukan hanya kegiatan hura-hura tetapi merupakan wahana membentuk karakter anak bangsa,” ujar H. Ahmadi, SH tegas dalam sambutannya.

Menurutnya, dalam Pramuka tempat menempa keterampilan dan pengetahuan, memupuk jiwa disiplin dan membina semangat kebersamaan bagi para anggotanya. Pendidikan karakter pramuka tidak ditemukan dalam pendidikan formal.  Dan kemah besar pramuka yang digelar tersebut memiliki posisi yang strategis untuk mendukung kemajuan gerakan pramuka.

Hari Pahlawan, Pemkab Gelar Apel dan Tabur Bunga

MEMPERINGATI Hari Pahlawan 10 Nopember tahun 2018 di Kabupaten Sukamara, Pemkab Sukamara menggelar upacara bendera, ziarah ke Taman Makam Pahlawan Bumi Loka Sukamara dan tabur bunga di Sungai Jelai.  Kegiatan tersebut diikuti oleh Bupati dan Wakil Bupati Sukamara beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD) Sukamara.

Bupati Sukamara, H. Windu Subagio mengajak semua pihak dengan semangat hari pahlawan untuk meningkatkan rasa persatuan dan menjadi pahlawan bagi diri sendiri, pahlawan bagi keluarga, pahlawan bagi lingkungan, pahlawan bagi bangsa. Semangat persatuan yang harus terus dijaga untuk membangun bangsa.

Menurutnya bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Kalimat singkat dari Bung Karno tersebut memiliki makna yang sangat mendalam. Tanpa pengorbanan dan perjuangan para pahlawan dan perintis kemerdekaan,   tidak akan  ada gagasan besar untuk mendirikan  sebuah negara  yang bernama republik Indonesia.

“Harapan dan pengorbanan itulah yang membentuk persatuan dan melahirkan Indonesia, merawat eksistensinya dalam panggung sejarah bangsa dan harus terus dinyalakan agar republik Indonesia tetap berdiri tegak,” tegas H. Windu Subagio.

Terkait pemindahan satu jenazah pahlawan yang hingga saat ini masih berada di Taman Makam Pahlawan Indra Pura, Pangkalan Bun, Bupati mengungkapkan masih berkomunikasi dengan pihak keluarga untuk proses pemindahan makam ke Sukamara. “Masih dimusyawarahkan dengan pihak keluarga, sehingga nanti tidak ada masalah setelah pemindahan,” tandas H. Windu Subagio.

KBBKT Kalteng Digelar di Sukamara

KEGIATAN Bulan Bhakti Karang Taruna (KBBKT) VI tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dilaksanakan di Kabupaten Sukamara, Kamis (8/11/2018). Kegiatan yang dipusatkan di Taman Permata Sukma itu dibuka langsung oleh Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH.

Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH dalam sambutannya menegaskan bahwa pemerintah daerah menyambut positif atas terselenggaranya BBKT  VI Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, karena ada sebanyak 10 kabupaten kota yang mengikuti kegiatan sehingga melalui program yang dilaksanakan bisa memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Karang Taruna banyak bergerak dalam bidang kesejahteraan sosial dalam upaya mensejahterakan masyarakat melalui pelayanan kesejahteraan sosial, kesetiakawanan sehingga pemuda-pemuda karang taruna merupakan pemuda yang patriotik dan perekat persatuan bangsa,” ujar H. Ahmadi, SH.

Menghadapi tahun politik ini, H. Ahmadi, SH juga berharap pemuda Karang Taruna bisa menjadi garda terdepan untuk mencegah dan mengantisipasi upaya-upaya pemecah belah persatuan dan kesatuan bangsa seperti adanya ujaran-ujaran kebencian dan lainnya.

“Ini jangan hanya menjadi kegiatan ceremonial saja tetapi menjadi awal untuk melanjutkan berbagai kegiatan yang sangat baik dan diemban oleh karang taruna terutama menyangkut kesejahteraan sosial kemasyarakatan sesuai dengan tugas pokoknya,” tegas H. Ahmadi, SH.

Peringati HPS 2018, Pemda Serahkan Bantuan Ternak dan Alsintan

MEMPERINGATI Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2018 di Kabupaten Sukamara, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sukamara menggelar peringatan dan menyerahkan sejumlah bantuan berupa ternak dan alat-alat mesin pertanian (alsintan), Rabu (31/10). Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis oleh Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH kepada para penerima.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menegaskan HPS diperingati setiap tahun dengan tujuan memerangi kemiskinan, kelaparan, kerawanan pangan dan kekurangan gizi, dengan penyediaan pangan yang cukup melalui pengelolaan dan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.

“Kita harus berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan. Salah satunya adalah dengan optimalisasi pemanfaatan lahan rawa sebagai lahan suboptimal untuk pertanian produktif,” ujar H. Ahmadi.

Untuk mengoptimalkan lahan tersebut maka penggunaan sarana produksi baik benih unggul yang toleran, pupuk serta pemanfaatan alat mesin pertanian ditingkat usaha tani harus selalu didampingi. Penyuluh pertanian lapangan diharapkan selalu berperan aktif dalam mendampingi petani demi terwujudnya peningkatan produksi di sektor pertanian.

“Saya berharap koordinasi dinas terkait selalu aktif terutama dalam pengelolaan tata air, karena lahan rawa memiliki kandungan air yang lebih banyak dan asam (PH 3-3,5) yang menyebabkan pertumbuhan tanaman kurang baik, sehingga pengelolaan air yang baik dan benar dapat menjadi solusi. Saluran – saluran air baik saluran sekunder, tersier, kuarter bahkan saluran cacing dan pintu – pintu air yang sudah dibangun harus selalu dipelihara sehingga tata kelola air akan berfungsi dengan baik,” tandas H. Ahmadi, SH.

Dinkes Gelar Lomba Balita Indonesia 2018

DINAS Kesehatan (Dinkes) Sukamara menggelar Lomba Balita Indonesia (LBI) tahun 2018, Kamis (1/11/2018). Lomba diperuntukan bagi balita kategori umur 6 sampai dengan 24 bulan, balita umur 2 sampai dengan 5 tahun. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung Gawi Barinjam itu dibuka oleh Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menegaskan tema yang diusung yakni cegah stunting menuju generasi berprestasi sehat diambil dari hasil  Pemantauan  Status Gizi (PSG) tahun 2017, yang menunjukkan bahwa prevalensi balita  stunting di Indonesia masih tinggi yakni 29,6 persen.

“Untuk menekan angka tersebut, masyarakat perlu memahami faktor apa saja yang menyebabkan stunting. Stunting merupakan kondisi gagal pertumbuhan pada anak yakni pertumbuhan tubuh dan otak  akibat dari kekurangan  asupan gizi  dalam waktu yang lama, sehingga anak lebih pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir,” terang H. Ahmadi, SH.

Dijelaskan berapa faktor penyebabnya adalah antara lain faktor ibu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak, ibu yang tidak memberikan asupan  gizi yang cukup dan baik, ibu yang masa remajanya kurang nutrisi bahkan dimasa kehamilan dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan otak anak disamping terjadinya infeksi pada ibu, kehamilan remaja, gangguan mental pada ibu, jarak kelahiran yang terlalu  dekat serta rendahnya akses terhadap pelayanan kesehatan.

“Kegiatan lomba balita ini bukanlah merupakan tujuan akhir dari pelaksanaan asuhan terhadap balita, tetapi lebih jauh diharapkan setelah kegiatan didapatkan peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku  ibu balita dalam melaksanakan asuhan terhadap balita pada masa yang akan datang. Nantinya diharapkan bisa berbagi informasi dan menjadi contoh bagi ibu balita lainnya,” jelas H. Ahmadi, SH.