DKPP Sukamara Vaksinasi ND (Newcastle Desease) /tetelo

SUKAMARA (02/01), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Kepala Bidang Peternakan Syamsir Hidayat, S.Pi., M.Si mengatakan “bahwa Vaksinasi ND/tetelodilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkanoleh virus, dimana penyakit ini sering terjadidan tidak mengenal musim.Penyakit ND atau tetelo (leher melintir) sangat merugikan peternak, oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan dengan vaksinasi yang benar dan tepat sehingga akan tersedia ternak yang sehat dan meningkatkan produksi dan produktivitas ternak di Kabupaten Sukamara”.

Syamsir menjelaskan bahwa untuk tahun 2018 target vaksinasi ND/tetelo pada ayam dan itik di Kabupaten Sukamara sebanyak 3.000 ekor, namun dengan banyaknya permintaan peternak untuk memvaksinkan unggasnya akhirnya terealisasi hingga 5.000 ekor. Dengan rincian Kecamatan Sukamara sebanyak 3.753 ekor, Kecamatan Jelai sebanyak 270 ekor, Kecamatan Pantai Lunci sebanyak 683 ekor dan Kecamatan Balai Riam sebanyak 294 ekor. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran peternak unggas tentang arti penting kesehatan hewan.
Tata cara vaksinasi melalui tetes mata dimana dengan mencampur vaksin dan membagi kandang dalam 2 bagian dengan cara disekat untuk menampung antara yang sudah divaksin dan belum divaksin. Cara pencampuran vaksin ND cukup dicampur menggunakan air setengah dari dosis. Misal untuk dosis 100 ekor berarti dicampur air sebanyak 50 ml, begitu juga dosis yang lebih besar dan kecil, kemudian masukkan kedalam botol penetas vaksin.

Cara melakukan vaksinasi :
1. Tangan kiri memegang ayamdan tangan kanan memegang botol penetes vaksin dengan keadaan stabil menghadap kebawah.
2. Pegang yang benar agar ayam tidak menutup matanya (jika sulit masukkan saja kehidung).

Cara penanganan pertama untuk mengatasi penyakit tetelo yaitu memisahkan atau mengarantina ayam atau unggas yang terserang penyakit ND sesegera mungkin sejak pertama kali menampakkan gejala awal yaitu berak sebagian besar putih encer. Tujuan karantina untuk menghindari penularan ke ayam/unggas lain, serta memudahkan dalam penanganan secara khusus untuk mengobati penyakit tetelo dengan pemberian obat-obatan atau obat tetelo herbal untuk mengurangi efek yang disebabkan oleh virus, seperti mengurangi demam untuk menambah vitamin atau jamu untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.

Bahan obat herbal yang sering digunakan pengobatan penyakit tetelo yaitu daun pepaya, daun sirih merah, daun salam, sambiloto, kunyit putih, temu kunci, temu lawak, temu ireng, kunyit, jahe, kulit bawang atau bawang putih, kulit bawang atau bawang merah sertagula merah.

Anggota Dapil 3 Kalteng Kunjungi Sukamara, Bupati Harapkan Perjuangkan Aspirasi Warga

PARA anggota Dapil 3 DPRD Kalimantan Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukamara, Selasa (4/12). Kunjungan kerja itu disambut oleh Bupati Sukamara beserta jajaran. Dalam kunjungan itu, para anggota DPRD Kalteng juga meninjau sejumlah fasilitas dan sarana prasarana seperti jembatan Jelai, Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Abdul Razak yang hadir bersama anggota lainnya menegaskan bahwa kunjungan kerja yang dilaksanakan bertujuan untuk melakukan pengecekan dan menyerap aspirasi daerah agar dapat dibawa ke pemerintah provinsi.

“Kami akan berupaya memperjuangkan jika ada permasalahan yang terjadi di Kabupaten Sukamara, Lamandau dan Kotawaringin Barat yang masuk dalam Dapil 3 Kalimantan Tengah ini,” ujar Abdul Razak.

Menurutnya, aspirasi yang diperjuangan tidak sebatas ke tingkat provinsi, tetapi hingga tingkat lebih tinggi, sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Salah satunya adalah pembangunan jembatan Jelai yang dinilai sangat perlu diperjuangkan karena lintas provinsi. “Prosesnya memang cukup panjang dan kami tetap perjuangkan,” ujar Razak.

Sementara itu, Bupati Sukamara, H. Windu Subagio berharap kehadiran para anggota DPRD Dapil 3 Kalteng dapat membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah didapat di Kabupaten Sukamara. Selain persoalan jembatan Jelai dan sarana yang ada, diantara disampaikan adalah pembangunan ruas jalan Kecamatan Pantai Lunci – Jelai yang membutuhkan bantuan anggaran dari APBD Provinsi Kalteng.

“Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Sukamara maka butuh waktu lama sehingga diperlukan bantuan dari provinsi,” tukas Windu Subagio.

PWKI Sukamara Gelar Lomba Mars dan Hymne

PERSATUAN Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Sukamara menggelar lomba Mars dan Hymne PWKI se-Kabupaten Sukamara di Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara, Senin (3/12). Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menyerahkan piala bagi para pemenang lomba.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menegaskan agar semua elemen masyarakat dapat terus membina kehidupan beragama yang harmonis dan kondusif dan bertoleransi, sehingga menciptakan kondisi aman dan sejahtera.

“Perempuan Kristen selayaknya hadir  ditengah masyarakat sebagai agen perdamaian. Kita   mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga. Jadilah perempuan yang mengupayakan kedamaian dalam keluarga,  karena keluarga yang hidup dalam kedamaian akan menghasilkan generasi tangguh bagi pembangunan, mengasihi   dan  melakukan   yang terbaik bagi semua orang tanpa memandang suku, ras, agama, maupun golongan,” terang H. Ahmadi, SH.

Menurutnya, Dewan Pimpinan Cabang PWKI Kabupaten Sukamara telah mewujudkan visi agar setiap wanita memiliki peranan dalam tanggungjawabnya terhadap keluarga, gereja dan masyarakat. Aktif ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh pemerintah daerah, mengadakan kegiatan bakti sosial dan memberikan bantuan sosial, tali asih dan kegiatan kebersihan lingkungan melalui lomba kebersihan rumah ibadah, seminar  kesehatan wanita, dan lainnya.

“Saya memberikan apresiasi terhadap partisipasi tersebut sehingga membawa nama Kabupaten Sukamara dapat dikenal sebagai kabupaten yang berintegritas terhadap peranan gender yang sesungguhnya,” tegas H. Ahmadi, SH.

Persatuan  Wanita  Kristen Indonesia (PWKI) secara nasional berdiri di Solo Tanggal 28 Februari 1946. Di Kabupaten Sukamara berdiri sejak sembilan tahun lalu dengan membentuk tiga anak cabang yaitu Balai Riam, Sukaraja dan Ajang. Tujuan awal secara nasional adalah sebagai wadah para wanita dari beberapa denominasi gereja-gereja, untuk dapat melibatkan diri dalam perjuangan bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan kodrat dalam kemampuannya dan sebagai mitra pemerintah dalam menunjang pembangunan.

Peringati Hari Korpri Bupati Serahkan Satya Lencana

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Sukamara menggelar apel peringatan Hari Korpri ke-47 Tahun 2018 di Kantor Bupati Sukamara, Kamis (29/11). Dalam peringatan itu, Bupati Sukamara menyerahkan piagam penghargaan Satya Lencana bagi sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN).

Bupati Sukamara, H. Windu Subagio mengingatkan kepada seluruh ASN agar dapat melayani dan memberikan kepuasan bagi masyarakat dengan penuh keikhlasan. Dia berharap peringatan Korpri menjadi momentum untuk meningkatkan semangat pengabdian sebagai seorang abdi negara.

Selain itu, ia meminta kepada para pegawai negeri dapat  menjadi perekat dan pemersatu masyarakat, sehingga apapun permasalahan yang muncul ditengah masyarakat, seorang pegawai dapat mengambil peran dan memberikan solusi.

“Korpri ataupun pegawai negeri sipil harus bisa menjadi tauladan ditengah masyarakat,” tegas H. Windu Subagio.

Bupati juga menyinggung moto pelayanan Melayani dengan Ikhlas bagi ASN di lingkungan Pemkab Sukamara. Menurutnya, kata ikhlas memang mudah diucapkan, tetapi berat direalisasikan. Namun ia optimis bahwa para ASN Sukamara bisa menerapkan itu untuk pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat.

“Jika sudah bisa ikhlas, maka pekerjaan apapun tidak ada yang berat. Saya mengingatkan diri sendiri dan mengajak teman-teman dan ASN untuk bekerja dengan ikhlas, karena ruh pegawai negeri adalah melayani masyarakat,” tandas H. Windu Subagio.

Dua Wakil Sukamara Raih Juara Satu FSQ Tingkat Nasional

PRESTASI membanggakan ditorehkan oleh Perwakilan Kabupaten Sukamara pada ajang Festival Seni Qosidah Nasional ke 23 di Jakarta. Dua peserta berhasil menyabet juara pertama tingkat nasional dalam lomba vokalis anak. Mereka adalah Muhammad Firdaus dan Zahra Nur Risqia. Kedatangan keduanya langsung disambut oleh Bupati Sukamara serta para pejabat di lingkungan Pemkab Sukamara, Rabu (28/11).

Bupati Sukamara, H. Windu Subagio mengapresiasi atas prestasi yang diraih Muhammad Firdaus putra dari Udang Suharto dan Zahra Nur Risqia putri dari Ahmad Bahraen ini. Prestasi yang diraih diharapkan dapat mendorong semangat anak-anak lainnya belajar dan meraih prestasi yang sama.

“Tentunya ucapan syukur kepada Allah karena dari kabupaten paling barat dari Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai anak-anak yang berprestasi hingga ke tingkat nasional,” ujar H. Windu Subagio, saat menerima kedatangan mereka di rumah jabatan bupati.

Menurutnya melalui Lembaga Seni Qasidah (Lasqi), Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) dan lembaga lainnya, pemerintah daerah terus memberikan dukungan dan upaya pembinaan. Diantaranya dukungan anggaran, menyediakan sarana prasarana maupun pelatih.

H. Windu Subagio berharap kegiatan yang dilaksanakan terus ditingkatkan sehingga dapat menjaring mereka yang berprestasi. Diantaranya dengan melaksanakan lomba-lomba dari tingkat desa, kecamatan hingga kabupaten.

Pemkab Sukamara Luncurkan Pin Melayani dengan Ikhlas

MENEGUHKAN komitmen sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Sukamara mengeluarkan moto baru yakni Melayani dengan Ikhlas. Pin moto tersebut diluncurkan secara resmi saat apel gabungan SOPD di Kantor Bupati Sukamara, Senin (26/11).

“Pin Melayani dengan Ikhlas yang kita launching dan canangkan adalah sebagai upaya pengingat bahwa semua yang kita kerjakan hendaknya dilakukan dengan penuh semangat, disertai niat yang tulus dan ikhlas tanpa memikirkan pamrih dari siapapun. Karena sekali lagi, yakin dan percayalah bahwa pekerjaan kita lakukan dengan penuh semangat dan niat yang ikhlas akan berdampak pada hasil yang baik, bukan hanya pada orang lain, tetapi juga kembali kepada diri kita sendiri,” terang Bupati Sukamara, saat penyematan Pin Melayani dengan Ikhlas.

Dijelaskan, melayani dengan ikhlas artinya sebuah kesadaran bahwa upaya untuk bekerja secara keras dan cerdas adalah sebuah tuntutan kewajiban selaku abdi negara dan pelayan masyarakat, sehingga apa yang dikerjakan semata-mata adalah sebagai pemenuhan kewajiban untuk berbuat terbaik bagi daerah tercinta. Dengan niat dan kehendak untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh masyarakat.

“Percayalah bahwa kehendak baik yang kita canangkan dan lakukan dengan hati yang ikhlas disertai semangat pengabdian maka  melahirkan hal baik pula. kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas, harus selalu kita ingat dan aplikasikan khususnya dalam pelaksanaan pekerjaan,” tambah H. Windu Subagio.

Kerja keras harus diimbangi dengan kerja cerdas, yakni harus tahu bagaimana suatu pekerjaan membuahkan hasil yang maksimal dan tuntas dalam waktu yang efektif. Demikian sebaliknya, kerja cerdas memerlukan kerja keras. Jika suatu pekerjaan tidak dilaksanakan dengan semangat kerja keras, hasilnya tentu tidak akan maksimal.

“Namun tantangan terbesar disaat mampu melaksanakan pekerjaan dengan penuh semangat kerja keras dan dilakukan dengan buah pemikiran yang cerdas, ternyata tidak sesuai yang diinginkan ataupun bahkan tidak membuahkan hasil yang kita inginkan. Maka disinilah ikhlas perlu ditanamkan dalam hati,” tandasnya.

Pengadilan Agama Sukamara Resmi Dibuka

PENGADILAN Agama (PA) Sukamara akhirnya resmi beroperasi. Dibukanya PA ditandai dengan peresmian kantor sementara oleh Bupati Sukamara serta Kepala PA Provinsi Kalimantan Tengah, Syarif Usman, Senin (26/11).

“Berdirinya Pengadilan Agama di Kabupaten Sukamara tentu akan memberikan akses jauh lebih mudah dan murah bagi warga Sukamara dalam menyelesaikan kepentingan hukumnya. Kami sangat mengapresiasi operasionalnya Pengadilan Agama Sukamara ini,” ujar Bupati Sukamara, H. Windu Subagio.

Sementara itu, Ketua PA Provinsi Kalimantan Tengah, Syarif Usman menjelaskan bahwa PA Sukamara merupakan salah satu dari 7 PA yang baru di Kalimantan Tengah. Pihaknya berharap dengan adanya PA Sukamara maka lebih membantu masyarakat saat mengurus masalah perceraian, isbat nikah, masalah sengketa perbankan syariah dan persoalan lainnya.

“Meskipun kondisi PA Sukamara masih terbatas, tetapi akan tetap memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat,” tegas Syarif Usman.

Pelaku Usaha di Sukamara Gelar Temu Usaha

UPAYA mendorong terjalinnya kemitraan usaha masyarakat dan investor, serta membuka peluang usaha maka pihak Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sukamara menggelar Temu Usaha, Kamis (22/11). Kegiatan itu diikuti oleh para pelaku usaha kecil menengah, investor, asosiasi pengusaha dan perbankan.

Bupati Sukamara, H. Windu Subagio yang saat membuka kegiatan mengharapkan kegiatan temu usaha mampu mensinergikan program pemerintah dan daerah untuk meningkatkan peran pengusaha skala besar. Peran usaha skala besar guna mendorong pertumbuhan investasi melalui pemberdayaan usaha, yaitu dengan terjalinnya kemitraan antara sektor ekonomi dan jenis usaha  lokal masyarakat di Kabupaten  Sukamara   dengan  investor / usaha  besar, termasuk perbankan.

“Serta terbukanya wawasan usaha ekonomi mikro kecil dan menengah dalam membaca peluang usaha,” tambah H.Windu Subagio.

Menurutnya, kegiatan tersebut sesuai dengan misi Kabupaten Sukamara yaitu mendorong kemandirian ekonomi yang berbasis sumber daya alam lokal (pertanian, perikanan, industri dan pariwisata) dengan memperhatikan kualitas lingkungan hidup serta penggalakan sadar investasi guna memberikan kesadaran bagi warga Sukamara untuk dapat berinvestasi dan menggairahkan dunia usaha sehingga dapat bersaing secara sehat.

“Dalam rangka pengembangan ekonomi kerakyatan, pemerintah melakukan pembinaan dan pengembangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi melalui program kemitraan, peningkatan daya saing, pemberian dorongan inovasi dan perluasan pasar serta penyebaran informasi seluas – luasnya,” terang H.Windu Subagio.

Sementara itu, Kepala DPM-PTSP Sukamara, Iswan Gemayana, SE.,MAP menegaskan bahwa maksud dan tujuan diadakannya temu usaha adalah untuk memfasilitasi kemitraan usaha berbasis potensi ekonomi dan kegiatan lokal dalam meningkatkan iklim dan realisasi serta pengembangan ekonomi masyarakat Kabupaten Sukamara.

“Kita berharap terbukanya wawasan usaha mikro kecil menengah dalam membaca peluang usaha dan mendorong terjalinnya kemitraan antara usaha lokal masyarakat dengan investor, termasuk perbankan untuk peningkatan iklim investasi,” tandas Iswan Gemayana.

Pengurus TP. PKK Kabupaten Sukamara Resmi Dilantik

PENGURUS Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP. PKK) Kabupaten Sukamara periode tahun 2018 – 2023 resmi dilantik oleh Bupati Sukamara, Rabu (21/11) di Aula Kantor Bupati Sukamara. Eksistensi dan program PKK dinilai sangat penting untuk penguatan keluarga, sehingga jangan dianggap kecil dan sepele karena memberikan kontribusi besar terhadap keberlangsungan pembangunan daerah dan negara.

“Pemerintah harus hadir untuk mendorong tumbuhnya keluarga yang baik, keluarga harmonis, keluarga yang sehat. Saya tegaskan bahwa Sukamara harus menjadi kabupaten yang program penguatan pemberdayaan keluarganya itu maju, berkembang efektif dan berhasil,” tegas Bupati Sukamara, H. Windu Subagio, usai melantik kepengurusan.

Dalam sambutannya, H. Windu Subagio juga memaparkan bahwa PKK adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah, yang pengelolaannya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat, sejahtera maju dan mandiri kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan.

”PKK sangat berperan penting dalam pemberdayaan ekonomi keluarga dan sebagai penghubung antara masyarakat dengan pemerintah untuk mencapai tujuan utama gerakan PKK, yaitu keluarga yang mampu menciptakan keselarasan, keseimbangan antara kemajuan lahir dan batin,” terang H. Windu Subagio.

Menurutnya, hal yang menjadi tantangan adalah bagaimana membudayakan PKK sesuai dengan eksestensinya. PKK dengan 10 program pokok, yaitu penghayatan dan pengamalan pancasila, gotong royong, pangan, sandang, perumahan dan tatalaksana rumah tangga, pendidikan dan keterampilan, kesehatan, mengembangkan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, serta perencanaan sehat merupakan kekuatan yang strategis.

“Saya berharap kepada ketua Tim Penggerak PKK yang baru, untuk dapat melanjutkan tugas mewujudkan visi dan misi gerakan PKK dan segera menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang baru. Segera menyusun program kerja yang akan dilaksanakan dan pelajari aturan-aturan yang ada, serta menjadikan anggotanya sebagai elemen yang selalu hadir ditengah masyarakat Sukamara,” pesan H. Windu Subagio.

DLH Sosialisasikan Pengelolaan Limbah B3

PIHAK Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara menggelar Sosialisasi Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Gedung Gawi Barinjam, Rabu (21/11/2018). Kegiatan itu diikuti pelaku usaha, dari perusahaan, apotik hingga bengkel.

Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara, Rendy Lesmana, S.P.,MM bahwa perlu perlakuan khusus dalam pengelolaan limbah B3, sehingga kewajiban pelaku usaha harus ditingkatkan untuk memaksimalkan pengelolaannya. Untuk pengelolaan limbah jenis B3 merupakan tanggungjawab pelaku usaha sendiri.

“Limbah B3 perlu penanganan berbeda dengan limbah atau sampah biasanya, contoh limbah berbahaya dan beracun seperti oli pembuangan industri, minyak, aki dan limbah medis,” terang Rendy Lesmana, S.P., MM

Begitupun dengan perusahaan-perusahaan besar, harus melakukan pengelolaan limbah baik melalui kerjasama dengan pihak ketiga, termasuk ijin untuk penyimpanan sementara limbah sesuai dengan katagori masing-masing.

Dengan adanya sosialisasi terkait limbah B3, maka diharapkan kedepan terhadap pelaku usaha seperti industri kecil perbengkelan dan lainnya untuk bisa mengelola limbah masing-masing sesuai dengan mekanisme dan kerjasama dengan pihak-pihak terkait lainnya.

“Sekarang sudah ada perusahaan-perusahaan besar di Sukamara yang menangani dan bisa dilakukan kerjasama dalam bentuk-bentuk yang diperbolehkan dalam aturan,” tandas Rendy Lesmana, S.P., MM