Wakil Bupati Sukamara Sebagai Inspektur Upacara Dalam Rangka Memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025
Sukamara, 1 juni 2025 – Dalam rangka memperingati hari lahir pancasila, pemerintah kabupaten sukamara menggelar upacara yang berlangsung di halaman kantor bupati Sukamara. Acara ini dipimpin langsung oleh wakil bupati sukamara, Nur Efendi, S.H., serta dihadiri oleh jajaran Forkopimda Sukamara, Anggota DPRD Sukamara, Staf Ahli Bupati Sukamara, Asisten Sekda Sukamara, Kepala OPD Sukamara, Kepala Instasi Vertikal Sukamara, ASN, TNI-Polri, BUMN/BUMD dan Pimpinan Perusahaan Swasta Sukamara, Organisasi Kepemudaan dan Wanita Sukamara, Tekon, pelajar, dan berbagai elemen masyarakat yang turut serta dalam momentum bersejarah ini
Dalam amanat BPIP RI, Wakil Bupati Sukamara menyampaikan pentingnya semangat memperkokoh Ideologi Pancasila, menjadikan Pancasila sebagai rumah besar bagi keberagaman Indonesia yang mepersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan beragam suku, ras, agama, budaya dan bahasa yang berbeda. Bahwa kebinekaan bukanlah alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu. Dari sila pertama hingga sila kelima, terkandung prinsip-prinsip yang menuntun membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Dalam konteks delapan asta cita salah satu yang fundamental adalah memperkokoh Ideologi Pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia. Karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah. kemajuan ekonomi tanpa pondasi nilai-nilai pancasila bisa melahirkan ketimpangan. Kemajuan teknologi tanpa bimbingan moral pancasila bisa menjerumuskan bangsa pada dehumanisasi. Dengan demikian perlunya penegakan Ideologi Pancasila sebagai pedoman utama dalam mengatasi dan mengadapai tantangan zaman. “ujar wakil bupati”
Jadikan hari lahir Pancasila sebagai momen untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Setiap langkah, kebijakan, ucapan dan tindakan sebagai cerminan dari semangat pancasila. Indonesia maju bukan hanya secara teknologi, tetapi juga secara moral. Indonesia yang sejahtera bukan hanya dalam angka statistik, tetapi juga dalam rasa keadilan dan persaudaraan. Indonesia yang dihormati dunia bukan hanya karena kekuatan ekonominya, tetapi karena keluhuran budinya.
[Media Center Diskominfosandi]