Bupati Resmi Lantik Enam Kades Terpilih Pilkades Serentak 2019

BUPATI Sukamara, H. Windu Subagio secara resmi melantik enam kepala desa (kades) terpilih hasil dari Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak tahun 2019, Rabu (26/6) di Aula Kantor Bupati Sukamara. Mereka yang dilantik Kades Natai Sedawak, Kades Sungai Pasir, Kades Sekuningan Baru, Kades Bangun Jaya, Kades Air Dua dan Kades Bukit Sungkai.

Dalam sambutannya, Bupati Sukamara Windu Subagio menyatakan bahwa proses panjang Pilkades Serentak telah usai. Selama empat bulan menjadi rangkaian cukup panjang, yang akhirnya menyisakan satu kontestan diangkat menjadi kepala desa. Dirinya juga mengapresiasi atas pelaksanaan yang berjalan lancar dan semua pihak menerima hasilnya.

Bupati juga mengeaskan bahwa kepala desa merupakan pimpinan tertinggi pada tingkat desa. Kepala desa bukanlah raja yang wajib dilayani oleh masyarakatnya, melainkan kepala desa merupakan pelayan bagi masyarakat. Terpilih menjadi kepala desa artinya bersedia menyediakan waktunya selama enam tahun untuk memikirkan keadaan masyarakat dan mengambil tindakan untuk perbaikan kesejahteraan masyarakat desanya.

Dana desa yang besar dari Pemerintah Pusat adalah bentuk kasih sayang kepada masyarakat desa dan dapat dipergunakan dengan semestinya. Jangan berpaku pada pembangunan infrastruktur saja, tapi pikirkan keadaan masyarakat, bentuk Bumdes yang sekiranya dapat memajukan perekonomian masyarakat. Untuk itulah dana desa disediakan, memajukan dan mensejahterakan masyarakat sesuai dengan potensi desa. Misalkan potensi perikanan pertanian dan lainnya, bukan digunakan untuk memperkaya pribadi dan golongan.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada panitia pemilihan kepala desa baik tingkat kabupaten, penjabat kepala desa, Badan Permusyawaratan Desa atas peran aktifnya dalam mensukseskan Pilkades Serentak Tahun 2019 hingga berjalan aman dan lancar,” ucap Bupati.

Sukamara Dukung Gerakan 25 Pohon Seumur Hidup

PUNCAK peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019 dilaksanakan di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara, Kamis (27/6). Dalam kegiatan dilakukan penyerahan piagam adiwayata tingkat Kabupaten Sukamara, penyerahan hasil kreasi daur ulang dan tas ramah lingkungan berbahan daun purun, bibit pohon ke dinas/instansi serta peluncuran nomor hotline pengaduan dugaan pencemaran dan kerusakan lingkungan.

Wakil Bupati Sukamara Ahmadi yang membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup RI mengatakan bahwa upaya pengendalian polusi udara perlu diimbangi dengan gerakan menanam pohon untuk menambah kapasitas reduksi polusi udara. Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan menargetkan penanaman pohon  seluas 207.000 hektar pada tahun 2019 ini dan terfokus pada 15 DAS prioritas, 15 danau prioritas, 65 dam/bendungan dan daerah-daerah rawan bencana.

Ditambahkan bahwa gerakan tersebut akan memberikan dampak yang lebih besar jika seluruh pihak berpartisipasi dengan target dan memelihara 25 pohon seumur hidup.  Target 25 pohon itu dapat dilakukan dengan menanam dan memelihara 5 pohon saat jenjang Sekolah Dasar, 5 pohon Sekolah Menengah Pertama, 5 pohon Sekolah Menengah Umum, 5 pohon perguruan tinggi dan 5 pohon saat menikah.

“Oleh sebab itu, dirinya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk mendukung program penanaman 25 pohon seumur hidup dalam rangka menjaga kualitas udara, air, tanah, serta ekosistem di bumi,” tegas Wabup.

Sementara itu, Kepala DLH Sukamara, Rendy Lesmana menjelaskan peringatan mengusung tema Biru Langitku, Hijau Bumiku. Bertujuan menumbuhkan kesadaran bersama dan aksi positif untuk melindungi lingkungan, alam dan planet bumi guna mewujudkan lingkungan yang baik dan sehat bagi manusia. Sejumlah rangkaian kegiatan juga sudah dilaksanakan sebelumnya dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2019, seperti penanaman pohon di lokasi strategis wisata oleh Bupati Sukamara bersama masyarakat dan lokasi Masjid Agung Sukamara oleh Wakil Bupati Sukamara.

“Mendukung 25 pohon seumur hidup, kami sudah menyiapkan bibit tanaman jenis ketapang kencana, bungur dan tanaman buah-buahan seperti pohon jambu apel, rambutan kelengkeng dan beberapa jenis tanaman lainnya,” terang Rendy Lesmana seraya mengimbau masyarakat turut serta dalam program penanaman pohon.

Ramadhan 1440H Pasar Sukamara Diperiksa Keamanan Pangannya

Bulan Ramadhan umumnya identik dengan banyaknya panganan untuk menu berbuka puasa serta hidangan


lebaran. Terkait dengan hal tersebut, Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan
Kabupaten Sukamara bekerjasama dengan Loka Pengawas Obat dan Makanan (LPOM) Kotawaringin Barat melakukan pengawasan makanan di Pasar Ramadhan 1440 H Kabupaten Sukamara melalui sampling pengujian laboratorium keliling atas beberapa jenis panganan, antara lain kerupuk basah, tahu pentol, puding/ agar-agar, biji sagu mutiara, popcorn, dan pepes ikan. Pada pengujian laboratorium keliling ini, yang dilakukan adalah pengujian atas kandungan zat warna sintetis Rhodamine B dan Methanyl Yellow serta zat pengawet Boraks dan Formalin. Selain itu, pada kesempatan kali ini juga, dilakukan pemeriksaan tanggal kedaluwarsa sejumlah makanan dan minuman yang dijual pada warung-warung di sekitar pasar Ramadhan.

Hasil pemeriksaan sampling belum dirilis secara resmi oleh Loka Pengawas Obat dan Makanan
(LPOM) Kotawaringin Barat, tetapi secara garis besar disebutkan bahwa sejumlah panganan yang diperiksa
telah memenuhi persyaratan. Dinas Kesehatan Kabupaten Sukamara sebagai bagian dari fungsinya,
melakukan pembinaan dan pengawasan makanan di wilayah kerjanya. Lebih mendetail dinyatakan bahwa
hal ini sejalan dengan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan yaitu Penyuluhan Keamanan
Pangan bagi Produsen Industri Rumah Tangga dan Kader Desa serta Tim Pengawasan Keamanan Pangan Tingkat Desa dan Kecamatan

Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap I Tahun 2019

Pengumuman Jadwal Pelaksanaan Seleksi PPPK Tahap I – Kabupaten Sukamara Tahun 2019
Kunjungi PPID Kabupaten Sukamara Click Here

Syukuran Panen Padi di Desa Sungai Damar

Sukamara (21/01) BUPATI Sukamara H. Windu Subagio bersama unsur Forkopimda, Kepala SOPD, Aparat setempat dan kelompok tani berbaur dan bersuka cita memanen padi yang menguning seluas mata memandang.

Anugerah ini patut disyukuri ungkap beliau, dimana beliau berharap pertanian di Sungai Damar jangan berhenti atau surut, tetapi lebih bersemangat dan lebih ditingkatkan karena selagi manusia masih mengkonsumsi nasi maka hasil pertanian masih sangat diperlukan, sehingga untuk kedepannya sukamara tidak lagi mendatangkan beras dari daerah luar Sukamara, karena petani Sukamara mampu mencukupi kebutuhan beras untuk masyarakat Sukamara sendiri.

Lebih lanjut beliau berharapbagi petani yang masih menggunakan varietas lokal, untuk musim tanam mendatang sudah menggunakan padi varietas unggul, sehingga produksinya jauh lebih banyak serta umurnya lebih pendek, sehingga selain meningkatkan produksi juga dapat memperbanyak frekuensi panen tiap tahun yang semula hanya satu kali dapat menjadi dua kali panen dan otomatis akan meningkatkan pendapatan para petani imbuhnya.

Selanjutnya Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ir. Irlan Khodriansyah mengatakan “bahwa tujuan dilaksanakannya syukuran panen padi ini untuk meningkatkan kesadaran bahwa kita semua telah diberikan rahmat yang berlimpah”.

Lebih lanjut Ir. Irlan Khodriansyah mengatakan bahwa pengembangan tanaman padi di Gapoktan Karya Bersama Desa Sungai Damar ini pada musim Oktober-Maret dengan luas tanam 350 ha yang mana di lahan tersebut ditanami beberapa jenis benih padi yakni benih padi unggul varietas Mekongga, Inpari 30, Super Genjah, Milky, dan Sultan yang keseluruhan luasannya mencapai 60 ha dan yang menggunakan benih padi lokal varietas Pandan Wangi, Siam Unus yang luasannya mencapai 290 ha.

DKPP Sukamara Melakukan Peninjauan Lahan Padi Sawah Pulau Nibung

SUKAMARA, (02/01) Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Ir. Irlan Khodriansyah mengatakan “bahwa telah dilakukan peninjauan lahan padi sawah di Desa Pulau Nibung”.

Irlan menjelaskan bahwa tim DKPP, Dinas PU, Dinas Nakertran, Babinsa, Kaur Umum dan Ketua Kelompok Tani Desa Pulau Nibung turun langsung kelokasi lahan padi yang ada di Desa Pulau Nibung.

Dari hasil peninjauan lapangan Kabid Prasarana, Sarana dan Penyuluhan Suhadi, S.ST mengatakan “tidak ada kebanjiran, sebagian kecil saja padi yang terendam karena padi baru ditanam serta tidak ada yang puso” pungkasnya.

Memang beberapa waktu lalu menurut Mbah Mur(Ketua Kelompok Tani Desa Pulau Nibung) “telah terjadi kebanjiran dimana ada beberapa petak padi yang tenggelam namun itu terjadi hanya beberapa waktu saja akibat curah hujan yang tinggi dan tidak lancarnya saluran air karena tersumbat, banyak rumput tumbuh di parit sehingga air masuk ke petak sawah”.

Lebih lanjut Irlan menjelaskan dengan persetujuan bersama langkah cepat yang segera dilakukan Kelompok bersama warga dan PPL yaitu dengan bergotong royong membersihkan saluran/parit, pelebaran tabat disamping pintu air. Adapun pihak PU pada tahun ini akan melakukan pengerukan saluran yang bersumber dari DAK.

DKPP Sukamara Vaksinasi ND (Newcastle Desease) /tetelo

SUKAMARA (02/01), Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian melalui Kepala Bidang Peternakan Syamsir Hidayat, S.Pi., M.Si mengatakan “bahwa Vaksinasi ND/tetelodilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkanoleh virus, dimana penyakit ini sering terjadidan tidak mengenal musim.Penyakit ND atau tetelo (leher melintir) sangat merugikan peternak, oleh karena itu perlu adanya upaya pencegahan dengan vaksinasi yang benar dan tepat sehingga akan tersedia ternak yang sehat dan meningkatkan produksi dan produktivitas ternak di Kabupaten Sukamara”.

Syamsir menjelaskan bahwa untuk tahun 2018 target vaksinasi ND/tetelo pada ayam dan itik di Kabupaten Sukamara sebanyak 3.000 ekor, namun dengan banyaknya permintaan peternak untuk memvaksinkan unggasnya akhirnya terealisasi hingga 5.000 ekor. Dengan rincian Kecamatan Sukamara sebanyak 3.753 ekor, Kecamatan Jelai sebanyak 270 ekor, Kecamatan Pantai Lunci sebanyak 683 ekor dan Kecamatan Balai Riam sebanyak 294 ekor. Hal ini menunjukkan semakin tingginya kesadaran peternak unggas tentang arti penting kesehatan hewan.
Tata cara vaksinasi melalui tetes mata dimana dengan mencampur vaksin dan membagi kandang dalam 2 bagian dengan cara disekat untuk menampung antara yang sudah divaksin dan belum divaksin. Cara pencampuran vaksin ND cukup dicampur menggunakan air setengah dari dosis. Misal untuk dosis 100 ekor berarti dicampur air sebanyak 50 ml, begitu juga dosis yang lebih besar dan kecil, kemudian masukkan kedalam botol penetas vaksin.

Cara melakukan vaksinasi :
1. Tangan kiri memegang ayamdan tangan kanan memegang botol penetes vaksin dengan keadaan stabil menghadap kebawah.
2. Pegang yang benar agar ayam tidak menutup matanya (jika sulit masukkan saja kehidung).

Cara penanganan pertama untuk mengatasi penyakit tetelo yaitu memisahkan atau mengarantina ayam atau unggas yang terserang penyakit ND sesegera mungkin sejak pertama kali menampakkan gejala awal yaitu berak sebagian besar putih encer. Tujuan karantina untuk menghindari penularan ke ayam/unggas lain, serta memudahkan dalam penanganan secara khusus untuk mengobati penyakit tetelo dengan pemberian obat-obatan atau obat tetelo herbal untuk mengurangi efek yang disebabkan oleh virus, seperti mengurangi demam untuk menambah vitamin atau jamu untuk memperkuat daya tahan tubuhnya.

Bahan obat herbal yang sering digunakan pengobatan penyakit tetelo yaitu daun pepaya, daun sirih merah, daun salam, sambiloto, kunyit putih, temu kunci, temu lawak, temu ireng, kunyit, jahe, kulit bawang atau bawang putih, kulit bawang atau bawang merah sertagula merah.

Anggota Dapil 3 Kalteng Kunjungi Sukamara, Bupati Harapkan Perjuangkan Aspirasi Warga

PARA anggota Dapil 3 DPRD Kalimantan Tengah melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sukamara, Selasa (4/12). Kunjungan kerja itu disambut oleh Bupati Sukamara beserta jajaran. Dalam kunjungan itu, para anggota DPRD Kalteng juga meninjau sejumlah fasilitas dan sarana prasarana seperti jembatan Jelai, Sekolah Luar Biasa (SLB) dan Rumah Sakit Umum Daerah Sukamara.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Tengah, Abdul Razak yang hadir bersama anggota lainnya menegaskan bahwa kunjungan kerja yang dilaksanakan bertujuan untuk melakukan pengecekan dan menyerap aspirasi daerah agar dapat dibawa ke pemerintah provinsi.

“Kami akan berupaya memperjuangkan jika ada permasalahan yang terjadi di Kabupaten Sukamara, Lamandau dan Kotawaringin Barat yang masuk dalam Dapil 3 Kalimantan Tengah ini,” ujar Abdul Razak.

Menurutnya, aspirasi yang diperjuangan tidak sebatas ke tingkat provinsi, tetapi hingga tingkat lebih tinggi, sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik. Salah satunya adalah pembangunan jembatan Jelai yang dinilai sangat perlu diperjuangkan karena lintas provinsi. “Prosesnya memang cukup panjang dan kami tetap perjuangkan,” ujar Razak.

Sementara itu, Bupati Sukamara, H. Windu Subagio berharap kehadiran para anggota DPRD Dapil 3 Kalteng dapat membawa dan memperjuangkan aspirasi masyarakat yang telah didapat di Kabupaten Sukamara. Selain persoalan jembatan Jelai dan sarana yang ada, diantara disampaikan adalah pembangunan ruas jalan Kecamatan Pantai Lunci – Jelai yang membutuhkan bantuan anggaran dari APBD Provinsi Kalteng.

“Anggaran yang dibutuhkan cukup besar, jika hanya mengandalkan APBD Kabupaten Sukamara maka butuh waktu lama sehingga diperlukan bantuan dari provinsi,” tukas Windu Subagio.

PWKI Sukamara Gelar Lomba Mars dan Hymne

PERSATUAN Wanita Kristen Indonesia (PWKI) Sukamara menggelar lomba Mars dan Hymne PWKI se-Kabupaten Sukamara di Balai Pelatihan Guru (BPG) Sukamara, Senin (3/12). Dalam kesempatan itu, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menyerahkan piala bagi para pemenang lomba.

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan, Wakil Bupati Sukamara, H. Ahmadi, SH menegaskan agar semua elemen masyarakat dapat terus membina kehidupan beragama yang harmonis dan kondusif dan bertoleransi, sehingga menciptakan kondisi aman dan sejahtera.

“Perempuan Kristen selayaknya hadir  ditengah masyarakat sebagai agen perdamaian. Kita   mulai dari lingkungan yang paling kecil yaitu keluarga. Jadilah perempuan yang mengupayakan kedamaian dalam keluarga,  karena keluarga yang hidup dalam kedamaian akan menghasilkan generasi tangguh bagi pembangunan, mengasihi   dan  melakukan   yang terbaik bagi semua orang tanpa memandang suku, ras, agama, maupun golongan,” terang H. Ahmadi, SH.

Menurutnya, Dewan Pimpinan Cabang PWKI Kabupaten Sukamara telah mewujudkan visi agar setiap wanita memiliki peranan dalam tanggungjawabnya terhadap keluarga, gereja dan masyarakat. Aktif ikut serta dalam kegiatan yang diadakan oleh pemerintah daerah, mengadakan kegiatan bakti sosial dan memberikan bantuan sosial, tali asih dan kegiatan kebersihan lingkungan melalui lomba kebersihan rumah ibadah, seminar  kesehatan wanita, dan lainnya.

“Saya memberikan apresiasi terhadap partisipasi tersebut sehingga membawa nama Kabupaten Sukamara dapat dikenal sebagai kabupaten yang berintegritas terhadap peranan gender yang sesungguhnya,” tegas H. Ahmadi, SH.

Persatuan  Wanita  Kristen Indonesia (PWKI) secara nasional berdiri di Solo Tanggal 28 Februari 1946. Di Kabupaten Sukamara berdiri sejak sembilan tahun lalu dengan membentuk tiga anak cabang yaitu Balai Riam, Sukaraja dan Ajang. Tujuan awal secara nasional adalah sebagai wadah para wanita dari beberapa denominasi gereja-gereja, untuk dapat melibatkan diri dalam perjuangan bangsa untuk mempertahankan dan mengisi kemerdekaan sesuai dengan kodrat dalam kemampuannya dan sebagai mitra pemerintah dalam menunjang pembangunan.